Eramuslim – Menjadi seorang mualaf adalah pilihan hidup bagi seseorang. Tak mudah untuk memutuskan diri untuk menjadi mualaf mengingat apa terjadi di masa depan, entah itu hubungan dengan keluarga atau pertemanan.
Banyak sekali proses dan pembelajaran yang dilewati selama proses sebelum dan sesudah menjadi mualaf. Banyak sekali cobaan yang harus dilalui.
Seorang manajer artis sekaligus penulis buku, Angel Eva Christine, memutuskan dirinya untuk menjadi mualaf pada 10 Mei 2018. Sebelum menjadi mualaf, ia memiliki pertanyaan yang sampai saat itu belum menemukan jawaban hingga ia mengikuti suatu pengajian dan bertanya kepada ustaz di sana. Ketika ia menemukan jawabannya, Angel memantapkan dirinya untuk mempelajari Islam lebih dalam lagi.
Dalam wawancaranya dengan Okezone, Angel mengatakan bahwa dirinya sebelum menjadi mualaf, untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan, ia berusaha siang-malam untuk mendapatkan sesuatu tersebut. Namun, sesuatu yang ia inginkan itu tidak tercapai.
Setelah ia mualaf, Angel merasa apa yang ia inginkan mudah sekali didapatkan dan tentunya atas bantuan Allah SWT. Pernah suatu saat dimana ia ingin sekali untuk pergi ke Jepang. Namun, melihat harga tiket ke sana lebih mahal daripada biasanya, ia memutuskan untuk mengubah perjalanannya ke Australia. Tiba-tiba ada seseorang yang menawarkan tiket pesawat ke Jepang pulang-pergi beserta penginapannya.
“Masya Allah, saya akhirnya melihat sakura di Jepang,” ucapnya.
Keajaiban dari Allah tidak sampai di situ. Pada saat perjalanannya ke Perth, teman yang berasal dari Perth memperkenalkan Angel kepada temennya yang Muslim. Sebab itulah Angel diundang untuk menghadiri 3 pengajian di Perth.