Menyikapi hal itu, Meta mulai bertanya-tanya tentang Islam kepada teman-temannya yang Muslim. Berkat jawaban dan pencerahan teman-temanna itu, ia akhirnya, bahkan kemudian sekira pertengahan 2019 ibu ini mengucapkan dua kalimat syahadat dan terus belajar tentang Islam.
Namun keputusannya ini tidak mudah dijalani, sebab hampir seluruh keluarga memusuhinya, terlebih Meta adalah seorang janda karena suaminya sudah lama meninggal dunia. Tapi ternyata ia tidak sendiri, teman-teman satu kajiannya terus memberikan dukungan.
“Ya pasti keluarga besar saya tidak setuju, tapi Insya Allah saya tetap istiqamah demi anak saya,” terang Meta.
Singkat cerita, pada November 2019 lalu anaknya Andi mulai belajar Islam dan diusianya yang sudah terbilang cukup, ia pun menyusul ibunya membaca dua kalimat syahadat. Meski dengan keterbatasan, Andi begitu semangat dan mulai paham apa yang sedang dijalaninya saat ini. (Okz)