Sebulan penuh mengenakan jilbab, selama bulan Oktober kemarin, memberikan pemahaman baru bagi Herrington bahwa tak ada yang perlu ditakuti dengan eksistensi komunitas Muslim. “Faktanya, banyak tentara AS yang muslim, yang ikut membela negeri ini. Apa yang Anda lihat atau Anda dengar dari media tentang Islam, bisa saja keliru. Kalau Anda menginginkan kebenaran, bergaullah dengan muslim,” tandasnya.
Untuk saat ini, Herrington mungkin sudah melepas kembali jilbabnya, ia juga minta maaf pada orang-orang yang merasa telah tertipu dengan identintasnya. Tapi dengan pengalamannya berjilbab, semoga Allah Swt menganugerahkan hidayah dan cahaya Islam bagi Herrington. (ln/KK)