Dakwah bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memasang iklan di bis-bis kota. Hasilnya ternyata lebih dari yang diharapkan, banyak orang yang menyatakan diri ingin masuk Islam setelah melihat iklan tersebut.
Adalah organisasi Muslim yang berbasis di Chicago, Gain Peace yang memasang iklan-iklan tersebut. Mereka mengeluarkan biaya sebesar 29.900 dollar untuk memasang iklan layanan masyarakat di 25 bis CTA (Chicago Transit Authority) yang melayani jalur di sepanjang North Side. Iklan-iklan itu sebenarnya bagian dari kampanye mereka dalam upaya meluruskan pandangan-pandangan yang salah tentang Islam di kalangan masyarakat Barat.
Karena dipasang dibadan mobil yang ukurannya cukup besar, iklan-iklan dengan mudah terlihat oleh masyarakat Chicago. Salah satu warga Chicago yang tertarik dengan iklan itu adalah Moses Robinson, 38, yang bekerja di sebuah perusahaan software. Saat jam istirahat, ia keluar kantor dan melihat salah satu bis yang melintas di Canal Street dengan iklan Gain Peace di badan bis tersebut.
"Semua informasinya ada dalam satu tempat," kata Robinson yang langsung mencatat nomor telepon Gain Peace yang tertera di iklan tersebut. Ia lalu menelpon Gain Peace dan setelah bertemu dengan orang-orang Gain Peace, Robinson menyatakan dirinya ingin masuk Islam di hari berikutnya.
Tentu saja, banyak juga orang yang tidak mempedulikan iklan tersebut. Mereka yang tahu, sebagian mengatakan iklan semacam itu tidak layak ditempelkan di badan bis. Tapi pengelola CTA mengatakan iklan Gain Peace tidak bermasalah, karena banyak iklan-iklan kampanye bertemakan keagamaan yang juga dipasang di bis-bis CTA lainnya.
Pihak Gain Peace mengatakan, kampanye mereka dengan memasang iklan-iklan layanan informasi di bis-bis CTA cukup sukses. "Kami menerima delapan orang yang menyatakan ingin masuk Islam, menjawab sekitar 400 telepon yang masuk dan hit situs kami naik hingga 75.000 dalam satu minggu," kata Sabeel Ahmad, direktur Gain Peace.
Karena sukses, Gain Peace memperpanjang pemasangan iklannya di bis-bis CTA untuk enam minggu kedepan. (ln/icty/chicagotribune)