“Di atas panggung aku bisa mengatakan apa pun yang aku inginkan dan Anda di sana hanya mendengarkan. Aku pikir ini cara yang bagus untuk menjadi vokal tentang kepercayaan. Ini cara yang bagus untuk menunjukkan kalau kita berbeda,” kata Frida.
Walaupun sering standup di atas panggung, Frida tetap merasa canggung saat ada penonton yang mulai menyinggung soal teroris. Ia mengaku tidak nyaman dengan situasi tersebut. Akan tetapi ia tak langsung menyerah, namun tetap menampilkan yang terbaik.
“Anda bisa merasakan betapa tidak nyamannya Anda saat berada di atas panggung ketika disebut teroris. Jadi aku harus bekerja lebih keras untuk bisa mengubah pikiran penonton,” tutur wanita berkulit putih itu.
Meski demikian, tantangan yang dihadapi Frida tak hanya dari orang-orang yang tidak mengerti tentang Islam tapi juga dari masyarakat Muslim sendiri. Frida menuturkan bahwa ia beberapakali ditatap sinis oleh wanita Muslim lain karena melihat sosok Frida yang berhijab dan berada di atas panggung mencuri perhatian orang-orang di sekitarnya.
“Aku pikir komedi tidak begitu normal untuk masyarakat Arab. Mereka jadi tidak tahu bagaimana cara menerimaku. Bagiku, dia bekerja, aku juga bekerja. Aku melakukan pekerjaanku dan pulang ke rumah. Walaupun aku komedian, aku tidak bisa menyenangkan semua orang. Selalu ada orang lain yang punya pendapat berbeda,” jelas Frida.(kl/gm)