Muslim Jerman meresmikan pembukaan Masjid Merkez di kota Duisburg, Minggu (26/10). Pembukaan masjid baru yang menjadi masjid terbesar di Jerman ini disambut bahagia oleh warga Muslim, namun dikecam oleh kelompok yang menolak pembangunan masjid di negeri itu.
Masjid Merkez dibangun oleh komunitas Muslim Turki, yang mendominasi 3,2 juta kaum Muslimin di Jerman. Masjid megah ini memiliki menara setinggi 34 meter dan kubahnya dihias dengan lukisan tangan bermotif bunga serta tulisan ayat-ayat suci al-Quran. Yang unik dari masjid ini, adalah lampu gantung dimana terdapat ukiran Asmaul Husna.
Masjid ini mampu menampung 2.000 jamaah. Biaya pembangunannya yang menghabiskan dana jutaan euro berasal dari dana pribadi dan sumbangan masyarakat Muslim di Jerman.
Masjid ini dibangun ditengah resistensi kelompok-kelompok yang menentang pembangunan masjid di kota-kota di Jerman. Mereka beranggapan, bangunan masjid merupakan lambang "kekuasaan" Muslim di negeri itu. Aksi-aksi protes sekelompok masyarakat Jerman terhadap pembangunan masjid berlangsung di Berlin, Munich dan Cologne.
"Berapa banyak lagi masjid yang akan ditoleransi oleh negara ini," sindir surat kabar berhaluan konservatif di Jerman, Die Welt dalam kolom komentarnya.
Sementara warga Muslim mengatakan, sebagai bagian dari masyarakat Jerman, mereka berhak untuk membangun tempat ibadah. "Kenyataannya, kami diizinkan untuk membangun masjid. Bagi kami ini sebuah pertanda bahwa masyarakat Jerman bisa menerima kami," kata Mustafa Kücük, juru bicara Masjid Merkez.
Saat ini ada 206 masjid di Jerman dan lebih dari 120 masjid sedang dalam proses pembangunan atau masih dalam rencana untuk segera dibangun. (ln/guardian/iol)