Atau, mengabaikan hal ini dan melanjutkan hidupnya seperti biasa? Atau, berpura-pura seolah-olah dirinya tidak pernah menemukannya sejak awal? Kata-kata itu berputar di kepalanya. Danielle menghentikan langkahnya. Di bawah lampu jalan yang bersinar, dia menatap langit yang mulai gelap.
Seakan-akan, begitulah caranya berbicara kepada Sang Pencipta. Untuk pertama kalinya, Danielle meyakini seutuhnya: Dia ada, mendengarkan, dan mengetahui persis apa yang berkecamuk di dalam hatinya. Saat itu juga, dia menyatakan ikrar yang terjemahannya dia baca pada salah satu buku yang dibacanya baru-baru ini.
Kalimat itu menegaskan pilihannya, Tidak ada Tuhan selain Allah. Muhammad adalah utusan-Nya. Sejak hari itu, kisah hidupnya mengalami babak baru. Dia mantap memeluk Islam. Pencarian akan hidayah tun tasdijalaninya satu tahun pascatragedi mengerikan 9/11. Bagi Danielle, hal itu merupakan pencapaian terbesar dan paling membahagiakan bahkan sampai hari ini.
Sejak bersyahadat, dia merasa lebih banyak kedamaian dari apa yang diharapkan. Berkaca dari masa lalunya, Danielle merasa Allah telah membimbingnya agar dapat mengenal agama ini. “Syukurlah, saya berhasil mempertahankan rasa ingin tahu yang sehat. Saya selalu menemukan pertanyaan yang mendorong saya untuk terus mencari,” kata dia.
Kini Danielle aktif menulis dan menawarkan perspektif Muslim Amerika yang menggugah pikiran, berbeda dengan narasi-narasi negatif yang menstigmakan Islam dan Muslim.(rol)