“Karena belum waktunya, makanya saya tidak mati. Meskipun sudah dibacok ratusan orang. Yang di atas belum mengizinkan,” kata Hercules seperti dikutip dari NU Online oleh Suara.com, Sabtu (25/9/2021).
Hercules juga menceritakan bagaimana matanya menjadi cacat akibat terkena tembakan. Ia mengatakan mata kanannya ditembak dari jarak satu meter.
Akibatnya, mata kanannya menjadi terluka dan agak masuk ke dalam. Tak hanya itu, ia juga mengisahkan tentang pembacokan yang dialaminya.
Hercules ternyata pernah dikeroyok oleh ratusan orang. Saat pengeroyokan itu, mereka semua membawa celurit dan samurai yang mengenai tubuhnya.
Dalam kesempatan ini, Hercules juga menjelaskan kedekatannya dengan Gus Miftah. Ia belajar agama kepada tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.
Saking dekatnya, Hercules sampai memanggil Gus Miftah dengan sebutan “Abah”.
Ia juga baru saja mengunjungi rumah Sekretaris Jenderal PBNU Ahmad Helmy Faisal Zaini dengan didampingi Gus Miftah, Gus Ipang (cicit KH M Hasyim Asy’ari) dan Ustadz Yusuf Mansyur.
“Tadi Abah (Gus Miftah) telepon kalau mau ke rumah Pak Sekjen. Saya tanya boleh ikut apa tidak. Dibilang boleh akhirnya saya ke sini,” jelas Hercules.