Jalan kemusyrikan, kesesatan, kebodohan, dan kefasikan bisa menjatuhkan manusia ke dalam derajat yang paling rendah , sekaligus membebani punggungnya dengan berbagai beban penderitaan yang tak terbatas dan tak terhingga.Sejumlah musuh mengelilinginya; mulai dari ancaman mikroba yang paling kecil hingga gempa yang membahayakan dirinya dan menyerang kehidupannya.Ia melihat pintu kubur yang menakutkan pada setiap waktu dalam ketakutan yang menyedihkan.Saat menghadapi kondisi semacam itu, berbagai kekhawatiran akan dunianya dan keadaan manusia di sekelilingnya kan membuat penat dan lelah.Pasalnya, ia tidak berfikir bahwa dunia dan seluruh manusia berada dalam kendali Dzat Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui, Mahakuasa lagi Maha Penyayang serta Pemurah.Ia hanya menyerahkan kepada apa yang dianggap kebetulan dan kejadian alam biasa.Di samping merasakan kepedihan dirinya, ia juga merasakan kepedihan orang-orang di sekitarnya, seperti gempa, penyakit menular, badai, kekeringan, tingginya harga, serta kebinasaan dan sejenisnya yang menyiksa dia.Semua merupakan musibah dan bencana besar yang suram lagi menyiksa. (Risalah An Nuur – Said Nursi)