Eramuslim – Barangsiapa mencintai seseorang karena telah memberinya, maka ia tidak mencintainya selain pemberiannya. Barangsiapa mengatakan bahwa dia mencintai orang yang memberinya karena Allah, maka ini adalah dusta, mustahil dan ucapan palsu.
Demikian pula orang yang mencintai seseorang karena telah menolongnya, maka ia hanya mencintai pertolongan, bukan orang yang menolong. Semua itu adalah karena mengikuti hawa nafsu.
Karena paa dasarnya, orang ini tidaklah mencintai selain mengambil manfaat atau menolak bahaya yang datang padanya. Ini bukanlah cinta kepada Allah, bukan pula karena dzat yang dicintai.
Di atas jalan inilah mengalir cinta umumnya makhluk, satu sama lain. Cinta semacam ini tidak mendatangkan pahala bagi mereka diakhirat dan tidak bermanfaat.
Sesungguhnya yang berguna bagi mereka di akhirat adalah cinta karena Allah dan demi Allah semata. (Ibnu Taimmiyah dalam Al fatawa)