Mantan Penasihat Utama China untuk Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Miles Yu mengatakan bahwa atlet Prancis, Jerman dan Amerika Serikat termasuk di antara mereka yang jatuh sakit di turnamen tersebut dengan gejala seperti Covid. Namun mereka tidak pernah diuji akan Covid-19.
Sementara itu, mantan penyelidik Covid-19 Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, David Asher juga melihat ada indikasi bahwa Covid-19 menyebar lebih awal daripada laporan resmi.
“Kami melihat beberapa indikasi dalam data kami sendiri, bahwa ada Covid yang beredar di Amerika Serikat pada awal Desember, mungkin lebih awal dari itu,” kata Asher.
Sementara itu, Jingsheng juga mengklaim bahwa dia pernah menyampaikan keprihatinannya tentang situasi yang sedang berlangsung kepada tokoh-tokoh senior dalam pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada November 2019, namun diabaikan.
Jingsheng yang merupakan juru kampanye demokrasi lama, yang telah menjalani hukuman penjara karena kegiatan kontra-revolusioner itu menambahkan bahwa dirinya melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh top Amerika Serikat semasa pemerintahan Trump karena mulai muncul desas-desus tentang virus SARS baru yang beredar di platform media sosial China seperti WeChat.
“Saya merasa mereka tidak peduli seperti saya, jadi saya mencoba yang terbaik untuk memberikan lebih banyak detail dan informasi,” katanya.
“Mereka mungkin tidak percaya bahwa pemerintah suatu negara akan melakukan hal seperti itu (menutupi virus), jadi saya terus mengulanginya dalam upaya untuk membujuk mereka,” sambung Jingsheng.
Dia juga menekankan bahwa rezim Xi Jinping berusaha mati-matian untuk menutup mulut para whistleblower dan membungkam setiap diskusi tentang virus pada tahap awal wabah Wuhan, bahkan ketika jumlah mayat yang tak terhitung mulai membanjiri rumah sakit kota.