Pemerintah Amerika Serikat sepakat untuk mempertahankan sepuluh ribu pasukannya di Afghanistan selama dua tahun setelah berakhirnya misi militer NATO pada akhir 2014 mendatang, seperti dilansir surat kabar Wall Street Journal dan The New York Times pada Rabu (22/01) kemarin.
Kedua koran terbesar di Amerika tersebut menyatakan bahwa bahwa proposal yang diajukan oleh pemerintah AS melalui komandan pasukan internasional di Afghanistan Jenderal Joseph Dunford, kini sedang dibahas oleh anggota kongres.
Akan tetapi walau sudah mendapat persetujuan, pelaksanaan proposal tetap tergantung pada penandatanganan presiden Afghanistan Hamid Karzai terhadap perjanjian keamanan bilateral kedua negara.
Sebelumnya telah tersebar isu bahwa presiden Afganistan dan presiden Amerika telah mengadakan kesepakatan awal mengenai penempatan pasukan militer Amerika hingga tahun 2024 mendatang.
Seorang sumber pemerintahan AS mengatakan bahwa “hal ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi Angkatan Darat AS untuk melatih dan memberikan masukan kepada militer Afghanistan agar siap setelah ditinggal pasukan militer AS dan NATO.”
Surat kabar Wall Street Journal dan The Washington menyatakan bahwa selain sepuluh ribu tentara Amerika Serikat, sekitar 2.003 ribu tentara dari negara anggota NATO juga akan turut berada di Afganistan hingga 2016 mendatang. (Alarabiya/Ram)