Eramuslim – Washington Institute mengungkapkan bahwa perang ekonomi melawan para Mujahidin tidak kalah penting dibandingkan dengan perang-perang sungguhan.
Dalam penelitiannya, Washington Institute menyatakan ada 5 cara yang dapat ditempuh dunia untuk melawan Mujahidin Irak dan Suriah secara finansial:
1. Membongkar penggalangan dana organisasi Mujahidin
Asisten Menteri Keuangan AS untuk urusan Terorisme dan Intelijen, David Cohen, menyatakan bahwa sejumlah orang di negara-negara Arab turut mendanai kelompok-kelompok bersenjata di Dunia Arab. Dalam pernyataannya pada bulan April tahun 2014 lalu, Cohen mengatakan bahwa sejumlah penyandang dana dari Kuwait dan Qatar ikut membantu memberikan dana mereka kepada kelimpok bersenjata di Suriah. Cohen yang Zionis-Yahudi ini meminta pemerintah Amerika Serikat dan dunia berkerjasama untuk menghentikan aliran pendanaan ini dan menjatuhkan sanksi kepada mereka yang terbukti memberikan dukungan kepada kelompok-kelompok bersenjata.
2. Mencegah pembayaran uang tebusan
PBB mengatakan Mujahidin Suriah menerima antara 35 sampai 45 juta dolar uang tebusan untuk pembebasan sandera sepanjang tahun 2013 lalu. Dalam keterangan Youcna Allier di depan Komite Kontra-Terorisme Dewan Keamanan PBB pada awal November 2014 lalu mengungkapkan bahwa organisasi militan mendapat uang tebusan diperkirakan mencapai 120 juta dolar AS antara tahun 2004 sampai tahun 2012.
Penyelidikan surat kabar New York Times AS juga memperkirakan bahwa al-Qaeda telah menerima uang tebusan sebesar 66 juta dolar AS pada tahun 2013.
3. Menghancurkan penambangan minyak dan transportasi pengangkutannya
Department of Treasury AS memperkirakan bahwa organisasi Mujahidin meraup keuntungan dari penjualan minyak senilai jutaan dolar dalam kurun waktu 1 pekan, namun pendapatan tersebut berkurang setelah sebelumnya IS dapat menuai uang sebesar 2.000.000-3.000.000 dolar AS per hari dari penjualan minyak mentah.
Seorang pejabat di Kementerian Minyak Irak memperkirakan bahwa para Mujahidin menjual minyak 75% dibawah harga pasar atau sekitar sekitar 20 dolar AS per barel saja, seperti dikutip oleh kantor berita RIA Novosti, Rusia.
Departemen Energi Irak dalam laporan yang diterbitkan oleh majalah pekanan Newsweek AS menyatakan bahwa ladang minyak Irak yang berada di bawah kendali para Mujahidin Irak mampu memproduksi minyak sebanyak 80 ribu barel per hari, jumlah ini belum dari ladang minyak yang mereka kontrol di Suriah yang mencapai 60%.
Departemen Energi Irak menyatakan bahwa titik lemah utama para Mujahidin adalah sektor pengangkutan minyak yang belum belum dimanfaatkan oleh pesawat koalisi.
4. Memutus jaringan komunikasi
Meskipun menjadi organisasi bersenjata terkaya di dunia, akan tetapi mereka masih sangat bergantung kepada jaringan komunikasi dunia. Hal ini bisa dimanfaatkan koalisi internasional untuk mencegah mereka berjualan minyak, sehingga dapat mempengaruhi pendapatan organisasi.
5. Mencegah transfer dana kepada mereka
Pembekuan transfer dana kepada organisasi adalah salah satu cara yang efektif mempengaruhi pendapatan organisasi yang akan digunakan untuk membiayai operasi mereka.
Koalisi internasional dapat bekerjasama dengan bank-bank dunia untuk melemahkan keuangan organisasi yang menerima bantuan dari para pendonor dan hasil pembayaran minyak.
Pemerintah Amerika Serikat sendiri menyatakan bahwa perang melawan Mujahidin ini akan membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Tercatat di tahun 2016 saja, pemerintah Obama telah menganggarkan dana sebesar 50 miliar dolar AS untuk perang di Irak dan Suriah. (Akhbarak/Ram)
——————
Artikel ini bekerjasama dengan eramuslim digest :
Resensi Buku : Jejak Berdarah Yahudi Sepanjang Sejarah , Eramuslim Digest