Seorang wanita Non Muslim, Anisa Rawhani membuktikan ternyata banyak orang meresponnya lebih bagus ketika ia mengenakan jilbab dibanding ia tidak mengenakan jilbab.
” ‘ Orang-orang menjadi lebih sopan , banyak orang tua menjabat tangan saya ‘ , ujar mahasiswi perguruan tinggi Kanada yang mengenakan jilbab selama 18 hari untuk mengungkapkan bagaimana tingkat rasis komunitasnya, ” lapor Daily Mail , 12 April.
Seorang mahasiswi Kanada tersebut baru-baru ini melakukan eksperimen sosial untuk melihat apakah orang-orang memperlakukannya berbeda jika ia mengenakan jilbab .
Anisa Rawhani , seorang mahasiswi tahun ketiga di Queens University di Ontario , mengenakan pakaian Muslimah selama 18 hari pada bulan Januari saat ia bekerja di perpustakaan universitas , mengunjungi toko-toko dan restoran di dekat kampus dan saat ia melakukan pekerjaan sukarela dengan anak-anak setempat .
Menurut Rawhani – yang melakukan percobaan untuk melihat apakah orang-orang di komunitasnya bersikap rasis terhadap kelompok minoritas -ternyata ia melihat bahwa banyak orang memperlakukan dia lebih ramah dan dengan lebih hormat daripada ketika dia tidak memakai jilbab .
Rawhani , walaupun ia bukan Muslim , menulis tentang pengalamannya memakai busana muslimah dalam edisi Maret Journal queen , di mana ia bekerja sebagai editor .
” Pada awalnya saya pikir saya hanya membayangkan hal-hal menakutkan akan terjadi , “ujar Rawhani .
Dalam beberapa kasus , katanya , dia pergi keluar dengan teman-teman yang tidak memakai jilbab dan dia ternyata diperlakukan jauh lebih baik daripada teman temannya yang tidak mengenakan jilbab.
“Ada kelebihan ini ( sambil menunjuk jilbabnya ) , saya mengalami sesuatu yang saya tidak bisa menjelaskan , ” katanya . ” Seperti benar-benar menjadi begitu sangat sopan , saya tidak pernah mengalami sebelumnya. Itu sesuatu yang kontras yang sedang terjadi. ‘
Rawhani mendiskusikan temuannya dengan seorang profesor psikologi di universitasnya- dia sebut sebagai fenomena menarik.
Rawhani , Non Muslim keturunan Iran , terinspirasi oleh percobaan serupa yang pernah dilakukan di Amerika Serikat , di mana seorang wanita diminta untuk mengenakan jilbab selama satu hari dan melihat bagaimana orang-orang memperlakukan mereka .
‘ Keinginan percobaan datang dari keinginan untuk memahami lebih baik karena ada begitu banyak ketegangan di sekitar pengenaan jilbab itu , “katanya .
” Ada begitu banyak kesalahpahaman dimana banyak orang-orang berpikir bahwa muslimah tertindas dan ada juga isu-isu rasisme yang terjadi, ” lanjutnya . (Jwel/KH)