Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdullahian, mengatakan dalam keterangan pers di ibukota Rusia, Moskow, bahwa negaranya selalu siap untuk mengirimkan senjata jika pemerintah Irak memintanya.
Hossein Amir menambahkan dalam konferensi pers hari Selasa (01/06) kemarin “hingga kini teheran belum menerima permintaan dari Irak untuk penyediaan senjata, akan tetapi akan selalu siap jika diminta sesuai dengan kerangka hukum dan peraturan internasional serta perjanjian bilateral antara kedua negara.”
Kunjungan kenegaraan Wamenlu Iran ke Rusia selain untuk membahas kerjasama ke 2 negara, juga untuk mencari dukungan terhadap pasukan pemerintah Irak dalam memerangi kelompok Sunni.
Hossein Amir menegaskan bahwa saat ini tidak ada tentara atau angkatan bersenjata Iran di wilayah Irak “dan Teheran tidak berencana untuk mengirim pasukannya ke Irak,” ujarnya.
Selain itu Wamenlu Iran menuding Amerika Serikat berada di balik peristiwa di Irak dan mengatakan “jelas bahwa apa yang terjadi di Irak adalah hasil dari gangguan eksternal dan rencana yang dikembangkan oleh Amerika Serikat.”
Ia menambahkan “Amerika ingin mengulangi situasi Ukraina di Irak,” yang merujuk pada konflik yang berkepanjangan antara pasukan pemerintah Ukraina dan pejuang separatis loyalis ke Rusia di timur negara itu.
Hal senada juga pernah dilontarkan Presiden Iran, Hassan Rohani, dalam pernyataannya pada pertengahan Juni lalu menekankan bahwa Teheran tidak akan memulai operasi militer terhadap gerilyawan di Irak, akan tetapi selalu tetapi siap untuk memberikan bantuan kepada pemerintah Irak.
“Ada perbedaan antara bantuan dan intervensi,” ujar Hassan Rohani seperti dilansir kantor berita AFP. (Skynewsarabia/Ram)