Wabah Virus Corona Hempaskan Pariwisata, Kuliner, dan Film China

Manajemen Haidilao International Holding yang memiliki waralaba hotpot terbesar di China malah telah menutup semua gerainya sejak Jumat (31/1/2020). Hingga Juni tahun lalu, Haidilao yang menyuguhkan kuliner daging-dagingan segar itu mengoperasikan 550 unit restoran di 116 kota di China.

Salah satu imbauan untuk menghindari terinfeksi 2019-nCoV di antaranya ialah tidak mengonsumsi daging setengah matang. Hal ini yang turut mengurangi omzet restoran hotpot atau huoguo.

Jiumaojiu Group, operator restoran yang terdaftar di Hong Kong, akan menutup lebih dari 300 gerainya hingga 9 Februari 2020. Demikian dengan industri pariwisata dan film yang terkena pukulan telak setelah semua objek wisata dan gedung bioskop di China ditutup untuk mencegah meluasnya wabah yang telah merenggut 259 nyawa manusia itu.

Selama tujuh hari libur Imlek tahun lalu, sektor pariwisata di China meraup 513,9 miliar yuan, sedangkan gedung bioskop 5,9 miliar yuan. Pendapatan sektor pariwisata, kuliner, dan perfilman pada musim libur Imlek telah memberikan kontribusi sekitar 7 persen pada semester pertama GDP China 2019.

Ren mengusulkan pemotongan pajak besar-besaran bagi sektor-sektor industri yang terkena dampak paling parah dan meningkatkan nilai investasi infrastuktur secara agresif. Kota-kota di China sepi sejak merebaknya virus corona yang diikuti dengan tutup paksa Kota Wuhan dan sejumlah kota lainnya di Provinsi Hubei.(end)

 

Sumber: Antara