(Video) Dunia Bergerak Membela Gaza dan Pejuang Kemerdekaan Palestina

Eramuslim.com – Serangan milisi pejuang kemerdekaan, Al-Qassam ke wilayah Palestina yang dicaplok ‘Israel’dan bombardir penjajah ke Gaza memiliki dampak global. Warga dunia di belahan dunia turun ke jalan untuk memberi dukungan dan mengecam pembunuhan pada anak-anak dan wanita tidak berdosa.

Aksi demonstrasi pro-Palestina meletus di kota-kota besar di seluruh dunia. Di Inggris, polisi di London pada hari Ahad mengatakan mereka telah meningkatkan patroli menyusul serangan pejuang Hamas.

“Kami mengetahui beberapa insiden… terkait dengan konflik yang sedang berlangsung di ‘Israel’ dan Gaza,” kata Polisi Metropolitan melalui media sosial.

Siaran televisi menunjukkan unjuk rasa untuk mendukung Palestina juga diadakan di Montreal,  di mana para pengunjuk rasa memegang poster ‘Bebaskan Palestina’, sambal mengibarkan bendera Palestina dan menyerukan boikot terhadap ‘Israel’.

Seorang juru bicara pemerintah mengatakan unjuk rasa pro-Palestina yang dijadwalkan pada Senin malam di Lyon akan dilarang karena risiko mengganggu ketertiban umum.

Hari Selasa (10/10/2023), ribuan orang berkumpul di Kota Madrid, Italia, memberi dukungan kebebasan dan kemerdekaan Palestina dari penjajahan ‘Israel’.

Di Iran, ratusan orang berkumpul di kota-kota besar termasuk lapangan di Teheran, sambil membawa bendera Palestina. Baliho yang merayakan serangan Hamas yang dijuluki “Operasi Taufan (Badai) Al-Aqsha” dipasang di ibu kota, termasuk yang bertuliskan “Operasi Pembebasan Besar-besaran telah Dimulai”.

Massa di beberapa kota menyalakan kembang api dan membakar bendera ‘Israel’, sementara yang lain berbaris dengan warna-warni yang menggambarkan Palestina sementara para pengendara membunyikan klakson dengan gembira.

Di Afrika Selatan, ratusan umat Islam di Cape Town berkumpul di Masjid Al-Quds sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Sekitar 1.000 pengunjuk rasa berunjuk rasa di Manhattan, New York, hari Ahad, sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Sementara beberapa ratus pengunjuk rasa pro-’Israel’ juga melakukan protes sebagai tanggapannya.

Aksi damai tersebut menyaksikan para demonstran yang mengibarkan bendera Palestina berjalan dari Times Square menuju Gedung Konsulat Israel dan markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), saat pertemuan Dewan Keamanan PBB sedang berlangsung.

Mereka membentangkan spanduk dengan pesan: “Hentikan bantuan AS” dan “Perlawanan bukanlah Terorisme”.

Aksi tersebut terjadi ketika Amerika Serikat (AS) menegaskan dukungannya terhadap penjajah ‘Israel’, dimana Presiden Joe Biden memerintahkan kapal perang dan peﷺat tempur AS untuk mendekati sekutu tersebut dan mengirimkan bantuan militer baru.

“Tidak ada satu sen pun, tidak ada satu sen pun, tidak ada lagi uang untuk kejahatan ‘Israel’,” teriak para pengunjuk rasa di New York.

Sarah Barqawi, 38, mengatakan pada AFP bahwa dia datang ke demonstrasi hari Ahad. “Keluarga saya saat ini dikepung di Gaza dan hanya menunggu untuk mengetahui apakah mereka akan hidup atau mati, tanpa listrik, tanpa dukungan apa pun, tanpa pasokan apa pun,” ujarnya.

“Mereka hanya berusaha mempertahankan hak mereka untuk hidup,” tambah dia.

Pada Sabtu malam, organisasi-organisasi cabang New York termasuk Jewish Voice for Peace dan If Not Now berbaris ke rumah Chuck Schumer, pemimpin mayoritas Senat di Brooklyn, menyerukan “diakhirinya semua pendanaan militer AS untuk Israel.”

Schumer termasuk di antara para pemimpin politik AS pada akhir pekan yang menegaskan kembali dukungannya terhadap ‘Israel’. Dalam protes terpisah di Manhattan, ratusan orang mengibarkan bendera ‘Israel’ sebagai tanggapan atas serangan Hamas.

Pertemuan tersebut dipicu oleh eskalasi kekerasan dan bombardier pesawat udara ‘Israel’ di Gaza yang menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan lainnya di wilayah tersebut, setelah kelompok pejuang Hamas melancarkan serangan mematikan ke wilayah yang dicaplok penjajah.

“Kami berkumpul dalam solidaritas dengan rakyat Palestina yang berjuang selama 75 tahun pendudukan militer ‘Israel’, kekerasan pendudukan dan 16 tahun blokade militer di Gaza,” kata anggota Gerakan Pemuda Palestina, Munir Atalla, 30, salah satu penyelenggara demonstrasi tersebut.

Pertemuan tersebut antara lain mendukung perjuangan Palestina di kota-kota besar Amerika termasuk Washington dan Chicago. Dia yakin semua kekerasan di wilayah tersebut adalah akibat dari apartheid ‘Israel’.

“Adalah tugas kita sebagai warga negara AS untuk mendesak pemerintah menghentikan pendanaan ‘Israel’,” ujarnya.

Di Pakistan, demonstrasi terjadi di Karachi, kota terbesar di negara itu. Pengunjuk rasa menyatakan solidaritas terhadap rakyat Palestina menyusul serangan ‘Israel’ di Gaza.

Salah satu unjuk rasa, yang diselenggarakan oleh Palestine Foundation Pakistan di luar Karachi Press Club, memperlihatkan para pengunjuk rasa menginjak dan membakar bendera AS dan ‘Israel’.

Dalam protes terpisah yang diselenggarakan oleh Majlis-e-Wahdatul Muslimeen (MWM), pria dan wanita berbaris di jalan sambil memegang bendera Palestina.

Di Yaman, ribuan orang bergabung dalam unjuk rasa di Sanaa untuk mendukung “Operasi Taufan (Banjir) Al Aqsha” yang dilakukan pejuang Hamas, sementara pertemuan serupa juga terjadi di Kota Kuwait.

Peserta demonstrasi ini meneriakkan dukungan terhadap Gaza, Masjid Al-Aqhsa, dan Hamas, sambil mengibarkan bendera Palestina untuk menunjukkan solidaritas mereka.

Pengamanan

Beberapa kota di Amerika Serikat (AS), termasuk New York, Los Angeles, Miami, dan Houston, telah meningkatkan keamanan di sekitar tempat ibadah Yahudi, sinagog. Inggris, Kanada, Perancis dan Jerman negara-negara pendukung Israel, meningkatkan keamanan di sekitar target potensial Yahudi.

Di Kanada, polisi di ibu kota Ottawa mengumumkan pengawasan di wilayah keagamaan yang sensitif, termasuk sinagoga dan masjid. Prancis fokus pengendalian sinagoga dan sekolah Yahudi di kota-kota di seluruh negeri.

Di Berlin, meningkatkan perlindungan polisi terhadap institusi Yahudi dan ‘Israel’, sementara pendukung Palestina turun ke jalan di ibu kota untuk merayakan serangan Hamas.

Populasi Yahudi di Prancis, diperkirakan berjumlah lebih dari 500.000 jiwa, merupakan yang terbesar di Eropa dan terbesar ketiga di dunia, setelah ‘Israel’ dan Amerika Serikat.*

(Hidayatullah)

Beri Komentar