Robert Serry – Utusan Sekretaris Jenderal PBB untuk Timur Tengah – dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya di Yerussalem Timur, pada hari Kamis setelah kunjungan ke Palestina kemarin, memperingatkan bahwa kondisi sosial dan ekonomi di Jalur Gaza “memburuk” sebagai hasil dari kelanjutan blokade di jalur Gaza.
Robert menambahkan,”saya prihatin , dan kita melihat banyak bukti bahwa gencatan senjata yang disepakati pada bulan Noember 2012 sedang mulai terkikis.”
Robert menunjukkan tentang penurunan yang signifikan dalam impor bahan bangunan ke Jalur Gaza, dan mengatakan,”penutupan terowongan illegal tidak mengubah kesempatan untuk bisa meningkatkan masuknya bahan bangunan melalui penyeberangan yang legal,” ia menunjukkan bahwa “bahkan bahan-bahan konstruksi yang dilakukan PBB menderita keterlambatan karena peningkatan operasi blokade.”
Ia juga menunjukkan bahwa lebih dari 20 proyek PBB di Jalur Gaza masih terhenti sejak November 2013, ia berkata,”saya sangat berharap bahwa pemerintah Israel membuka kembali Jalur Gaza untuk bahan bangunan pelaksanaan proyek-proyek PBB.”
Perlu disebutkan bahwa Jalur Gaza membutuhkan setiap harinya lebih dari 4000 ton semen, dan sekitar 16 ton krikil, serta lebih 800 ton besi, menurut perkiraan pemerintah.
Jalur Gaza terkena blokade oleh Israel sejak pengambil alihan Hamas Jalur Gaza pada tahun 2007, kemudian Israel juga mencegah masuknya bahan bangunan dan bahan pokok, bahan bakar dan melarang untuk nelayan melaut. (hr/im)