eramuslim.com — Viralnya video Utusan Khusus Presiden Prabowo, Miftah Maulana Habiburrohman alias Gus Miftah, kini jadi pembahasan publik di berbagai platform media sosial.
Bahkan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Kholil Nafis, turut mengomentari video viral itu.
Melalui cuitannya di akun media sosial X, @cholilnafis, dosen UIN Syarif Hidayatullah itu menyampaikan bahwa menjual teh adalah cara yang halal mencari rezeki.
“Orang jualan teh itu sedang mencari rezeki denga kasab yang halal. Tentu sesuai dengan kapasitas masing-masing orang mencari rezeki,” tulis Cholil Nafis, dikutip Selasa (3/12/2024).
“Yang (ngustadz) kaya’ begitu jangan ditiru ya Dekk… goblok-goblokin orang jualan itu tanda tak belajar etika. Apalagi di depan umum saat pengajian. Astaghfirullah,” sambung Rais Syuriyah PBNU tersebut.
Seperti diketahui, dalam video yang viral tersebut, terlihat seorang penjual es teh dan air mineral berdiri di antara jemaah pengajian.
Gus Miftah kemudian mengarahkan pertanyaan kepada pedagang tersebut.
“Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? ya sana jual goblok,” ujar Gus Miftah, yang langsung mengundang sorakan dari jemaah.
“Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir,” tukasnya.
Gus Miftah kemudian bercerita tentang doa yang berbeda antara penjual es teh dan bakso terkait cuaca.
Ia menjelaskan bahwa meskipun doa tidak terkabul sesuai harapan, ada hikmah di baliknya.
“Kira-kira kalau hari itu adem? berarti doa tukang es diijabah nggak? ya diijabah dalam bentuk lain es nggak laku tapi badan sehat, pulang-pulang istri hamil,” tuturnya.
Kalimat Gus Miftah yang bernada candaan tersebut menuai kritik tajam dari warganet.
Banyak yang menilai bahwa candaan tersebut tidak pantas dan mempermalukan pedagang kecil di depan umum. (sumber: fajar)
Bagaimana enggak.mau hancur moral bangsa ini ada orang penceramah yg dipanggil gus(agus kali) aja enggak ber etika atau kurang adabnya sama rakyat kecil, bagaimana mau nasehatin umat? Serius nanya mohon dolijawab kalo ada yg tau
Pak. Yaiy… bukannya Etika denga moral berdekatan dan obat semuanya itu adalah Ilmu.. terus bagaimana hukumannya buat orang yg setiap hari terkenal dengan memberikan nasehatan dan pemcerahan Ilmu kepada setiap orang dan memiliki keuntungan dunia.. akafvtetapi faktanya yg paling dasar aja dia tidak memilik yaitu etika.. menurut saya mubalig2 seperti miftah ini yg harus Kementrian Agama berikan pembekalan (sertifikasi) bukan malah mublig yg benar.malah dicari kekurangannya..Wallahu a’lam bishawab..