Eramuslim.com – Utang luar negeri Indonesia hingga akhir April 2018 naik 7,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi USD 356,9 miliar.
Pelemahan Rupiah yang terus terjadi membuat Utang Luar Negeri Indonesia membengkak jika dikonversi ke rupaih hingga tembus Rp 5.028 triliun (perhitungan kurs acuan Jisdor Rp 14.090).
Utang itu terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar 183,8 miliar dolar Amerika Serikat, atau naik 9,5 persen (yoy), dan utang swasta termasuk BUMN sebesar 173,1 miliar dolar Amerika Serikat atau naik 5,6 persen (yoy), berdasarkan Statistik ULN Bank Indonesia yang diumumkan di Jakarta, Kamis (21/6/2018).
Lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investors Services menyebut Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat Debt Risk (risiki utang) terbesar di Asia.
Moody’s Says India, Indonesia Among Asia’s Biggest Debt Risks
Sementara, ekonom senior Indonesia yang juga mantan Menko Ekonomi Dr Rizal Ramli sudah jauh-jauh hari mengingatkan utang Indonesia yang sudah lampu kuning tapi malah tidak digubris.
“Akhir tahun lalu, RR sudah ingatkan “hati-hati utang Indonesia sudah lampu kuning”. Sibuk dibantah2 dgn retorika dan data selektif. Tidak ada terobosan sektor riel. Aliran modal keluar dari emerging market semakin besar,” kata Dr. Rizal Ramli melalui akun twitternya mengomentari analisa Moody’s.
JANJI TIPU-TIPU SAAT KAMPANYE TOLAK UTANG… NYATANYA UTANGNYA MEROKET
(pk/pi)