Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan, Prancis ingin membuka kembali hubungan dengan Turki. Macron membuat pernyataan itu setelah melakukan pertemuan puncak bersama dengan tujuh pemimpin European Union Mediterranean di Corsica.
“Kami tidak naif, tetapi kami ingin berhubungan kembali dengan Turki dengan iktikad baik. Dengan memulihkan hubungan normal yang memungkinkan stabilitas di kawasan dengan Turki, dan mengakhiri tindakan sepihak,” ujar Macron dilansir Daily Sabah, Jumat (11/9).
Sebelumnya, Turki mengecam pernyataan Macron yang menyudutkan Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, Macron telah membuat pernyataan arogan yang mencerminkan kolonialis lama. Selain itu, Macron telah membahayakan kepentingan Uni Eropa dengan sikap individual dan nasionalisnya.
“Faktanya, pernyataan Macron adalah manifestasi dari ketidakmampuan dan keputusasaannya sendiri. Macron, yang memiliki rencana kebijakan luar negeri yang licik menyerang Turki dan presiden kamidengan dendam,” ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.