eramuslim.com – Menjelang Kongres Partai Komunis China yang ke-20 Partai di Beijing pada 16 Oktober 2022 mendatang, orang-orang Presiden Xi Jinping dikabarkan ‘menghabisi’ pejabat yang berlawanan dengan kepentingan politik kekuasannya.
Sebagaimana diketahui, dalam Kongres Partai Komunis yang berkuasa di China itu merupakan pertemuan sangat penting, di mana di situ ditentukan apakah Xi Jinping melanjutkan Presiden China ke periode ketiga atau tidak.
Dikutip dari AFP, kongres itu akan dihadiri sekitar 2.300 delegasi Partai Komunis dari seluruh negeri di Beijing. Dalam perhelatan tersebut juga akan memilih anggota Komite Sentral partai yang berjumlah sekitar 200 anggota.
Mulai 9 Oktober mendatang, pertemuan Komite Sentral akan mulai berlangsung di Beijing.
Komite Sentral kemudian akan memilih 25 orang Politbiro dan Komite Tetapnya yang sangat kuat, merupakan badan kepemimpinan tertinggi dan puncak kekuasaan China, yang saat ini terdiri dari 7 orang.
Pemungutan suara sebagian besar merupakan formalitas, di mana urutan kekuasaan Politbiro dan Komite Tetapnya kemungkinan telah diputuskan jauh sebelumnya.
Sikat Pejabat yang Dianggap Membahayakan Kekuasannya
Pada Jumat (23/9/2022) kemarin, Pejabat tinggi keamanan China, dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan hukuman dua tahun oleh pengadilan karena dianggap korupsi.
Penangkapan petinggi keamanan China itu, sehari setelah dua pejabat senior dihukum karena tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan di tengah laporan pembersihan politik yang dituding menentang Presiden Xi Jinping yang akan mendapatkan masa jabatan ketiga di Kongres Partai Komunis.
Sun Lijun (53), mantan wakil menteri keamanan publik, dituduh mengepalai “klik politik” yang menentang Xi untuk tiga periode dan dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan hukuman dua tahun.
Sun dituduh menerima suap, memanipulasi pasar saham, dan memiliki senjata api secara ilegal.
Sun juga dirampas hak politiknya seumur hidup, dan semua aset pribadinya disita, kata Pengadilan Rakyat Menengah Changchun di Provinsi Jilin, China timur laut.
“Sun dianggap tidak setia kepada Xi,” South China Morning Post yang berbasis di Hong Kong melaporkan.
Penangkapan Sun terjadi setelah 5 mantan kepala polisi dipenjara awal pekan ini.