Universitas Al-Azhar Mesir Ajarkan Bahasa Indonesia

Mencermati kesuksesan itu dengan ditambah besarnya minat masyarakat Mesir terhadap bahasa Indonesia, maka pemerintah memandang perlu untuk mengembangkan bahasa Indonesia yang lebih akademis. Untuk itu, lahirlah ide untuk membuka prodi Bahasa Indonesia pada Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar yang diinisiasi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo Usman Syihab.

Untuk merealisasikan ide itu, KBRI Kairo menggandeng berbagai stakeholder terkait, baik dengan Al-Azhar maupun pihak-pihak di dalam negeri seperti Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan (PPSDK- BPBP) Kemendikbud RI, Kemenristek Dikti RI, dan Kemenag RI.

Selain itu, KBRI Kairo juga menggandeng tiga perguruan tinggi yang tergabung dalam Konsorsium Pengajaran Bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar. Tiga perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), UIN (Universitas Islam Negeri) Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Ketiganya menjadi stakeholder utama penyedia SDM pengajaran Bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar.

Sebagai tanda permulaan resmi pengajaran Bahasa Indonesia tersebut, pada hari Rabu (9/10),  Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar bekerja sama dengan KBRI Cairo mengadakan seremonial resmi yang berlangsung di Aula Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar yang dihadiri oleh Duta Besar RI Cairo Helmy Fauzy, Atdikbud KBRI Cairo, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar, Rektor UGM Panut Mulyono, Rektor UMS Sofyan Anif, dan Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan UIN Maulana Malik Ibrahim M Isroqunnajah.

Duta Besar RI untuk Kairo Helmy Fauzi menyebutkan, di antara tujuan utama pengajaran Bahasa  Indonesia di Al-Azhar adalah bahwa bahasa Indonesia banyak digunakan oleh mayoritas bangsa Asia Tenggara, di mana mayoritas penduduknya beragama Islam. Di sana banyak muncul ulama dan pemikir Islam.