UNESCO Tetapkan Kurma Sebagai Warisan Budaya Dunia Arab

Eramuslim – Pengatahuan, tradisi, dan praktik yang berkaitan dengan kurma telah dimasukkan dalam daftar Warisan Budaya Kemanusiaan Tak berwujud di dunia Arab oleh UNESCO. Kurma diakui UNESCO sebagai bagian dari warisan budaya pada Rabu (11/12).

Kurma sendiri selama berabad-abad telah memainkan peran penting dalam pembentukan dan pertumbuhan peradaban di wilayah yang panas dan kering di dunia Arab.

Pohon kurma, yang akarnya menembus jauh ke dalam tanah, memungkinkannya tumbuh di iklim kering. Kurma tidak hanya menjadi sumber makanan, tetapi juga keuntungan dalam ekonomi.

Dalam dokumen yang diajukan 14 negara Arab, disebutkan bahwa pohon kurma berkumpul dalam oase dengan kepadatan berbeda di wilayah gurun, yang mengindikasikan adanya ketinggian air yang cocok untuk irigasi.

Ke-14 negara tersebut antara lain  Bahrain, Mesir, Irak, Yordania, Kuwait, Mauritania, Maroko, Oman, Oman, Palestina Wilayah, Arab Saudi, Sudan, Tunisia, Uni Emirat Arab, dan Yaman.

“Hasilnya, ini membantu umat manusia untuk menetap meskipun dalam kondisi yang sulit,” demikian diungkapkan dalam dokumen itu, dilansir di Arab News, Kamis (12/12).

Hingga saat ini, kurma yang ditata dalam piring-piring menghiasi meja di rumah-rumah dan sektor bisnis di seluruh dunia Arab. Simbol pohon kurma secara historis menunjukkan kemakmuran. Buah manis yang disajikan dengan secangkir kopi adalah bentuk keramahan dari masyarakat Arab kuno.