eramuslim.com – Salah satu faktor berhasilnya Hamas melakukan serangan bersenjata ke wilayah Israel pada 7 Oktober tahun lalu adalah kegagalan pihak intelijen.
Hal tersebut diakui Kepala intelijen militer Israel Mayor Jenderal Aharon Haliva dalam upacara pengunduran dirinya pada Rabu (21/8) waktu setempat.
“Kegagalan korps intelijen adalah kesalahan saya,” kata Haliva, menyerukan penyelidikan nasional untuk mempelajari dan memahami secara mendalam alasan yang menyebabkan perang antara Israel dan Hamas, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/8).
Haliva, seorang veteran militer selama 38 tahun, mengumumkan pengunduran dirinya pada bulan April dan merupakan salah satu dari sejumlah komandan senior Israel yang mengatakan mereka gagal meramalkan dan mencegah serangan paling mematikan dalam sejarah Israel.
Serangan pada 7 Oktober itu merusak reputasi militer dan dinas intelijen Israel, yang sebelumnya dianggap tak terkalahkan oleh kelompok bersenjata Palestina seperti Hamas.
Tajun lalu, ribuan pejuang dari Hamas dan kelompok lain menerobos penghalang keamanan di sekitar Gaza, mengejutkan pasukan dan masyarakat Israel.
Sekitar 1.200 warga Israel dan warga asing tewas dalam serangan itu, sebagian besar warga sipil, dan sekitar 250 orang ditawan di Gaza, menurut penghitungan Israel.
Sekitar 109 sandera diyakini masih berada di Gaza, dan sekitar sepertiganya diperkirakan telah tewas.
(Sumber: RMOL)
Dasar ras paling licik didunia. Selalu ngeles gagal di depan pers agar mereka terus menghancurkan semua bangunan di gaza tak terkecuali sekolah dan rs, sementara penduduk dibunuh scr babibuta tak peduli perempuan tuarenta dan balita. Tak ada ungkpn lain kecuali : kalian ras biadab sepanjg sejarah mnsia