Ukraina di Ambang Kehancuran, Semua Rakyatnya Dibuat Sempoyongan

Ukraina di Ambang Kehancuran, Semua Rakyatnya Dibuat Sempoyongan - GenPI.co

eramuslim.com – Regulator telekomunikasi Rusia menyebutkan berbagai situs pemerintahan Ukraina terus mendapat serangan siber dari peretas Rusia sejak invasi bulan lalu.

“Peretas Rusia terus menyerang sumber informasi Ukraina tanpa henti,” demikian keterangan seorang pejabat Dinas Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Rusia yang tak mau disebutkan namanya, dikutip dari Reuters, Minggu (6/3/2022).

Situs yang diserang antara lain milik parlemen, kepresidenan, kabinet, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri.

Situs-situs tersebut mendapat serangan distributed denials of service (DDoS). Bahkan, serangan DDoS yang ditujukan kepada server, menyebabkan situs berstatus di luar jaringan (offline).

Sementara, pemerintah Ukraina mengajak para peretas bawah tanah membantu mereka melindungi infrastruktur penting dan memata-matai tentara Rusia lewat dunia maya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina Dymtro Kuleba turut mengecam militer Rusia yang terus menyerang target sipil.

Dia juga menuduh tentara Rusia memperkosa perempuan di kota yang mereka datangi.

“Ketika bom jatuh di kota-kota Anda, ketika tentara Rusia memperkosa wanita Ukraina – sulit untuk berbicara tentang efisiensi hukum internasional,” ujar dia saat berbicara dalam acara virtual Chatham House London seperti dilansir Daily Mail, Jumat (4/3/2022).

Namun, Kuleba tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya tersebut.

Tetapi itu terjadi setelah outlet media Ukraina melaporkan sebelas kasus pemerkosaan oleh tentara Rusia telah dilaporkan di Kherson.

Rusia terus mengobarkan perang teror terhadap warga sipil Ukraina setelah upaya untuk merebut negara tersebut.

Kemudian, penembakan membabi buta di kota-kota besar Ukraina telah terjadi, menyebabkan ratusan orang tak berdosa tewas.

Adapun, Kiev melaporkan Rusia kini telah kehilangan sekitar 9.200 orang dalam pertempuran itu, bersama dengan ratusan tank, hampir seribu kendaraan lapis baja, dan lusinan helikopter dan jet. [Genpi]