eramuslim.com – Uni Emirat Arab (UEA) tampaknya berkomitmen untuk mempertahankan hubungan diplomatik dengan Israel di tengah serangan yang dilakukan Tel Aviv ke Gaza tanpa henti.
Empat sumber pemerintahan UEA mengungkap, Abu Dhabi berusaha menerapkan kebijakan yang lebih moderat sembari menjaga kepentingan sendiri.
Seorang pejabat UEA, seperti dikutip Reuters pada Minggu (12/11), mengatakan prioritas utama pemerintah adalah mengamankan gencatan senjata dan membuka koridor kemanusiaan.
Selain berbicara dengan Israel, UEA telah berupaya untuk memoderasi posisi publik yang diambil oleh negara-negara Arab sehingga setelah perang berakhir ada kemungkinan untuk kembali melakukan dialog yang luas.
UEA menjadi negara Arab paling terkemuka yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dalam 30 tahun terakhir di bawah Abraham Accords yang ditengahi AS pada tahun 2020.
Hal ini membuka jalan bagi negara-negara Arab lainnya untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Meskipun hubungan ekonomi dan keamanan yang lebih erat dengan Israel telah terjalin selama tiga tahun terakhir, Abu Dhabi tidak terlalu berhasil dalam mengekang serangan di Gaza.
Di tengah kebuntuan tersebut, UEA semakin frustrasi terhadap mitra keamanan terpentingnya, Amerika Serikat, yang diyakini tidak memberikan tekanan yang cukup untuk mengakhiri perang.
UEA secara terbuka menyatakan keprihatinannya bahwa perang tersebut kini berisiko memicu ketegangan regional dan gelombang ekstremisme baru di Timur Tengah.
(Sumber: RMOL)