Pemerintah Turki mengkritik keras keinginan aliansi internasional menghabisi milisi Negara Islam Irak dan Suriah tanpa membicarakan kekejaman rezim Bashar al Assad di Suriah.
Seperti dilansir surat kabar Life menyatakan “pemerintah Turki beralasan bahwa penolakannya untuk ikut serta dalam aliansi internasional melawan ISIS adalah karena setiap perang melawan ISIS tidak akan dapat menguntungkan jika rezim al Assad tetap berkuasa di Suriah.”
Sebelumnya Perdana Menteri Ahmed Davutoglu mengatakan “kami telah memperingatkan semua pihak termasuk Washington, jika pembentukan aliansi internasional hanya menguntungkan untuk Assad agar tetap berkuasa tanpa adanya upaya mengakhiri krisis di Suriah, negara tersebut akan berubah menjadi gunung berapi.”
Sementara itu sebanyak 80% wilayah Quneitra di dekat perbatasan dengan Israel kini dikuasai pasukan revolusioner Suriah. (Alarabiya/Ram)