Langkah berani Uni Eropa untuk melarang impor produk susu yang berasal dari Israel mengancam 80 pabrik susu swasta berskala internasional akan tutup pada bulan September depan, seperti dilansir surat kabar Maariv berbahasa Ibrani hari Jumat (15/08) kemarin.
Menurut keterangan Direktur produk hewan di Departemen Pertanian dan Pemerintah Israel mengatakan “ekspor susu Israel akan berhenti sepenuhnya pada bulan September mendatang akibat adanya keputusan boikot Uni Eropa tersebut.”
“Tentunya resolusi ini tidak berlaku untuk produk susu yang diproduksi di dalam Garis Hijau (wilayah Israel),” tambahnya.
Perlu diketahui bahwa Uni Eropa menandatangani keputusan yang melarang impor produk Israel yang berasal dari pabrik yang dibangun di atas tanah Palestina di wilayah Tepi Barat.
Maariv memperkirakan bahwa nantinya ekonomi Israel akan merugi sekitar 30 juta dolar setiap tahunnya.
Menteri keuangan Israel, Yair Lapid, memperkirakan awal tahun ini total kerugian ekonomi akibat boikot Israel mencapai 20 miliar dolar AS. Sementara hampir 9.980 orang kehilangan pekerjaan per tahunnya.
Menurut keputusan Pengadilan Internasional “The Hague” pada tahun 2004 menyatakan bahwa pemukiman Israel yang ditempati dan dibangun di atas tanah Tepi Barat ilegal dan melanggar Pasal 49 dari Konvensi Jenewa, yang melarang negara penjajah menjarah pemukiman di daerah yang diduduki. (Rassd/Ram)