Di tengah isu pencalonan Menhan Abdel Fatah al Sisi sebagai kandidat calon presiden Mesir mendatang, sekelompok pengacara internasional di Inggris bersiap untuk mengadili mereka yang dituduh bertanggung jawab atas “kejahatan kemanusiaan” di Mesir setelah kudeta militer pada 3 Juli lalu.
Seperti dilansir oleh Midle East Monitor, daftar mereka yang bertanggung jawab terhadap kejahatan kemanusiaan di Mesir mencakup para perwira militer yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan tim Abdel Fattah al – Sisi dan Menteri Dalam Negeri Mayor Jenderal Mohammad Ibrahim , Kepala Staf Tentara Mesir Fariq Sidqi Subhi dan Presiden Mesir Interim Kanselir Adli Mansour , serta Perdana Menteri interim Hazem El – Beblawi , dan Menteri Luar Negeri Nabil Fahmy.
Selain nama-nama tersebut, dalam daftar terdakwa juga termasuk wartawan, politisi dan ulama yang dituduh ikut menghasut otoritas kudeta atas kejahatan kemanusiaan, seperti untuk Miss Hadid, Amr Adib, Youssef al- Husseini, Wael Ebrashi, Khairy Ramadhan, Tharwat Kherbawi , Abdel Halim Qandil, dan mantan Mufti Mesir, Sheikh Ali Gomaa.
Mantan jaksa agung di Inggris, Lord Ken Macdonald, dan spesialis pengacara HAM Inggris, Michael Mansfield, serta dua penasihat Ratu Inggris, dan pengacara Afrika Selatan sekaligus Penasehat Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia, John Dugard, ikut bergabung dalam tim pengacara internasional ini.
Partai Kebebasan dan Keadilan sebelumnya telah meminta tim hukum internasional untuk menyelidiki peristiwa pembantaian di Medan Rabiah dan Nahdah Square pasca penggulingan Presiden Muhammad Mursi.
Sedikitnya seribu orang lebih tewas dan ribuan lainnya terluka dalam peristiwa berdarah tersebut. (Aljazeera/lndk)