Perang terhadap ISIS oleh Amerika Serikat dan Inggris di Suriah dan Irak tidak hanya dilakukan dalam dunia real. Dalam pemberitaan terbarunya, Surat kabar Daily Telegraph menyatakan bahwa ke 2 negara adidaya tersebut juga menggelar perang terhadap ISIS di dunia cyber.
Daily Telegraph menyatakan bahwa perang cyber di dunai sosial diluncurkan untuk mencegah kaum muda bergabung dengan organisasi ISIS.
Sejumlah akun telah diluncurkan Departemen Luar Negeri Inggris dan AS di situs jejaring sosial dengan menggunakan berbagai bahasa bahasa seperti Inggris, Arab, Urdu dan Somalia untuk mendukung perang tersebut.
Sementara itu Amerika Serikat memberikan peringatan lebih tegas dalam dunia maya menyatakan bahwa “mereka yang berpikir untuk bergabung dengan ISIS, akan mati jika mereka benar-benar bepergian ke Suriah atau Irak untuk bertarung bersama ISIS.
Perlu diketahui bahwa organisasi ISIS melancarkan kampanye perekrutan melalui situs jejaring sosial Facebook dan Twitter untuk merekrut banyak pejuang baru. (Rassd/Ram)