Perang fisik di Jalur Gaza dan krisis Crimea, Ukraina, telah meningkatkan aksi saling serang di dunia maya dalam kurun waktu satu bulan terakhir, seperti dilansir surat kabar Inggris The Telegraph.
Dalam salah satu artikel yang ditulis oleh Harriet Alexander menyatakan terjadi lonjakan yang luar biasa dalam jumlah serangan elektronik pada situs-situs yang terlibat dalam konflik.
Alexander menyatakan bahwa data yang didapatnya berasal dari hasil penelitian yang dilakukan oleh salah satu perusahaan keamanan cyber. “Kebanyakan bentuk serangan berasal dari pesan elektronik yang membawa virus,” ujarnya.
Menurut Alexander, hasil yang di ungkapkannya dapat digunakan oleh badan keamanan cyber dunia untuk membangun sistem perang elektronik kedepannya.
“Banyak negara kini menggunakan duni cyber untuk mengumpulkan informasi seseorang dari perangkat elektronik ataupun menyerang mereka, dan spyware adalah program yang banyak digunakan untuk mengumpulkan suatu informasi,” ungkap Alexander. (Rassd/Ram)