Eramuslim – Editor senior di surat kabar The Telegraph Inggris, Con Coughlin, menyatakan bahwa solusi militer secara penuh terhadap organisasi Negara Islam di Suriah dan Irak adalah satu-satunya cara untuk dapat menghentikan gelombang arus pengungsi asal Timteng dan Afrika yang terus membanjiri Uni Eropa.
Dalam analisisnya yang diterbitkan The Telegraph pada hari Rabu (02/09) kemarin, Con Coughlin mengatakan bahwa ada benang merah yang terhubung antara penghancuran kuil kuno di kota Palmyra dengan semakin banyaknya jumlah pengungsi Suriah yang mencapai daratan Eropa.
Con Coughlin menerangkan, “Dengan menghancurkan kuil berumur 2000 tahun Negara Islam kembali menjadi fokus media cetak dan elektronik dunia. Ini secara tidak langsung kita ikut menyebarkan kekhawatiran dikalangan masyarakat Suriah dan Irak mengenai tindakan Negara Islam.”
“Ini seperti yang terjadi di bulan Maret lalu, dimana kekhawatiran para pengungsi meningkat setelah Negara Islam menghancurkan kuil kuno milik raja Namrud di wilayah Irak,” ujar Con Coughlin.
Solusi seperti ini tidak akan mudah bagi Inggris ataupun negara Uni Eropa lainnya, apakah kami akan mengambil solusi militer sepenuhnya terhadap Negara Islam dan kelompok-kelompok pejuang Islam lainnya yang harus diambil pemerintah dan parlemen. (Almasryalyoum/Ram)
