Dalam artikel yang diterbitkan surat kabar “The Independent” Hari Jumat (22/08) kemarin, penulis sekaligus anilis Timur Tengah asal Inggris, Robert Fisk menyebut reaksi AS atas terbunuhnya Foley sangat berlebihan dan tidak cerdas.
Menurut Fisk, reaksi AS dengan terus menggempur basis ISIS dapat menyebakan nasib serupa bagi rekan-rekan Foley dan warga Amerika di Suriah dan Irak.
Ini tentunya akan membuat sudut pandang bahwa serangan udara AS ke ISIS adalah upaya balas dendam mereka.” Selain itu Fisk juag menyamakan perkataan Obama “Tidak ada Tuhan manapun yang senang dengan perbuatan ISIS tersebut,” dengan perkataan Bush “Kita akan melakukan perang salib.”
“Kita tahu bahwa alasan pembunuhan James Foley oleh ISIS adalah karena dia seorang warga negara Amerika, bukan karen dia seorang jurnalis,” ungkap Fisk.
Penulis asal Inggris ini juga mengungkapkan “tidak ada perbedaan antara video tersebut dengan pembunuhan massal yang dilakukan oleh pesawat Amerika. Dan suatu saat kita akan mendengar alasan perbuatan kelompok ekstrimis tersebut.”
Perlu diketahui Foley diculik sekelompok pria bersenjata pada bulan November 2012 lalu di Suriah.
Sementara itu dalam rekaman yang sama, seorang wartawan Amerika lainnya diancam akan dibunuh jika Amerika Serikat tidak menghentikan serangannya ke basis militer ISIS.” (Dostor/Ram)