Surat kabar kenamaan asal Inggris, The Guardian, menyebut pemerintah Gedung putih telah gagal dalam belajar dari perang sebelumnya yang dilancarkan AS selama beberapa dekade terakhir, tanpa adanya tujuan yang jelas dalam invasi militer.
Dalam analisis yang diterbitkan hari Kamis (18/09) kemarin, surat kabar The Guardian menyatakan “Presiden Barack Obama menyatakan dengan jelas bahwa tujuan invasi kali ini adalah untuk melemahkan dan menghilangkan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Namun pada akhirnya Kepala Staf Angkatan Bersenjata Amerika, Jenderal Martin Dempsey, mengakui bahwa kehancuran organisasi ISIS akan dicapai hanya jika negara-negara Arab meninggalkan ideologi Sunni mereka.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan The Guardian dalam analisisnya hari ini, “kapan AS harus menghentikan pengeboman ini ?,” “Amerika Serikat telah gagal selama puluhan tahun dalam menjawab pertanyaan ini dengan mengorbankan biaya dan kehidupan para prajuritnya.”
The Guardian menyebut pemerintah Amerika selalu gagal dalam menetapkan target spesifik mereka selama perang terdahulu terjadi, contohnya perang di Vietnam, Korea dan Afghanistan bagaimana perang tersebut berakhir dan tidak meyakinkan.
Selain itu, The Guardian menyebut perang dengan dalih menyingkirkan senjata pemusnah massal di Irak dan berakhir dengan penggulingan Saddam Hussein, sebagai kegagalan AS dalam menetapkan spesifik perang mereka.
“Ini dikarenakan mereka (AS) berperang dengan alasan faktor eksternal,” tambah Guardian.
Di akhir analisisnya The Guardian menyebut pemerintah Amerika Serikat ingin menunjukkan bahwa mereka adalah negara kuat. (Rassd/Ram)