Surat kabar kenamaan asal Inggris, ‘The Guardian’ memprediksi bahwa Menhan Abdel Fatah Sisi akan menjadi Presiden Mesir berikutnya, setelah penggulingan Presiden sipil Muhammad Mursi.
The Guardian beralasan bahwa kini banyak orang di Mesir mendengungkan nama Sisi karena berhasil menyelamatkan Mesir dari pemerintahan islami yang dipimpin oleh Mursi. Sejak diangkatnya Presiden Mursi kelompok oposisi yang terdiri dari kaum liberal dan ortodoks, telah menuduh Mursi mencuri Revolusi 25 Januari untuk kepentingan kelompok.
Dan setelah 3 tahun lamanya pemerintahan berada dalam kondisi tidak stabil, kini sebagian warga Mesir kembali mendapatkan angin stabilitas keamanan pasca kudeta militer pada 3 Juli lalu. Meskipun hal ini menyebabkan sekitar 1000 orang warga sipil dibantai pihak militer karena menolak kudeta.
Seperti dikutip The Guardian dari seorang penulis Mesir, Sabri, “Ada rasa yang menyelimuti rakyat bahwa indentitas Mesir kini telah hilang. Sejak Revolusi 25 Januari lalu, tidak ada lembaga yang mampu menstabilkan Mesir terkecuali militer, dan militer Mesir dipandang sebagai benteng terakhir untuk mencapai stabilitas tersebut.”
Sabri menambahkan “sebagian masyarakat Mesir merasakan kepemimpinan di bawah kelompok Ikhwanul Muslimin lebih buruk dibandingkan dengan berada di bawah junta militer, terlebih menurutnya junta militer kini telah berubah.”
Dalam konteks terkait, The Guardian menyatakan “kini banyak di Mesir mengungkapkan gelombang dukungan mereka kepada Sisi untuk mencalonkan diri sebagai presiden.” (dostor/lndk)