Ternyata Bintang Paling Terang Namanya Diadaptasi dari Bahasa Arab

Eramuslim – Berkat peran menonjol astronom Muslim selama masa keemasan Islam, banyak sekali bintang-bintang yang dinamai menggunakan nama-nama Arabic. Meski dibalut dalam nuansa Latin, namun kita masih bisa menemukan jejak-jejak kata atau bahasa Arab di dalamnya.

Para astronom Muslim seperti Abd al-Rahman al-Sufi misalnya. Ia memiliki peran penting dalam proses pengetahuan kita tentang astronomi. Ia berhasil menerjemahkan informasi penting, seperti karya terkenal Ptolemy, Almagest.

Karyanya itu termasuk membahas seputar garis besar kosmologi Aristotle, gerakan bintang-bintang, bulan, Jupiter dan Saturnus, gerhana, dan masih banyak lagi.

Untuk bisa menerjemahkan karya serumit ini, seseorang harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup mendalam. Menariknya, para astronom Muslim tidak hanya menerjemahkan hal tersebut, namun juga menambahkan berbagai informasi penting.

Contohnya, banyak nama bintang-bintang yang disalin dan digunakan di Eropa. Padahal, nama bintang tersebut berawal dari bahasa Arab. Di bawah ini, Anda akan melihat secara singkat beberapa contoh nama bintang paling terang yang diadaptasi dari bahasa Arab, meski kini namanya bernuansa Latin.

Pertama ada Altair. Nama bintang ini sebetulnya versi singkat dari ‘an-Nisr uṭ-Ṭā’ir’ yang berarti Elang terbang. Kemudian ada bintang dengam nama Rigil Kentaurus. Nama tersebut berasal dari ‘Rijl ul-Qanṭūris. Bila diartikan menjadi kaki centaur.