Aktivis kemanusian sekaligus peraih penghargaan nobel asal Yaman, Tawakul Karman, menyerukan presiden Abdu Rabbuh Mansur Al-Hadi untuk kembali mengambil alih ibukota Sanaa dari tangan milisi Syiah bersenjata.
Menurutnya, mengambil alih ibukota dari milisi bersenjata Syiah Houthi adalah bentuk penghormatan terhadap para revolusioner Yaman.
Dalam komennya di situs jejaring sosial Facebook, Karman menyatakan “wahai presiden Yaman, kini Sanaa adalah sebuah ibukota yang telah dijajah, dan negara Anda bukanlah sebuah negara tanpa prestise sampai kembalinya Sanaa sebagaimana tercantum dalam pidato Anda malam ini dalam peringatan ulang tahun Revolusi Yaman di bulan September.”
“Yaman adalah sebuah negara terjajah sampai ibukotanya kembali kepada pemerintah,” tambah Karman. (Rassd/Ram)