Tarik Pasukan Dari Suriah, Rubel Langsung Menguat Terhadap Dolar AS

Eramuslim – Mata uang Rusia, rubel, dilaporkan menguat terhadap dolar Amerika Serikat sepanjang hari Senin (14/09) kemarin, tidak lama setelah pengumuman resmi Presiden Vladimir Putin mengenai Suriah.

A Russian ruble coin is pictured in front of St. Basil cathedral in central Moscow, on November 20, 2014. After having recently spent billions of dollars per day to support the ruble in a flexible trading band that limited swings in the currency, the Bank of Russia ended its unlimited daily interventions to avoid speculation against the currency. Russian ruble has lost more than 30 percent during the last four months to Euro and US dollar. AFP PHOTO / ALEXANDER NEMENOV (Photo credit should read ALEXANDER NEMENOV/AFP/Getty Images)

Seperti dilansir Sky News menyatakan bahwa respon positif nilai tukar rubel terhadap dolar Amerika menguat 1% tidak lama setelah pengumuman penarikan mundur pasukan militer Rusia dari Suriah.

Dalam perdagangan hari Senin kemarin, 1 dolar AS dihargai 69,83 terhadap rubel dan 77,50 euro untuk mata uang Uni Eropa.

Sebelumnya tren positi juga terjadi sepanjang pekan kemarin, dimana mata uang rubel naik sekitar 4% sejak terjadinya kenaikan harga minyak mentah dunia.

Perlu diketahui bahwa Rusia di tahun 2016 ini memangkas anggara pertahanannya sebesar 6%, setelah adanya krisis ekonomi akibat boikot negara-negara Eropa terkait krisis Ukraina dan pembiayan perang di Suriah sejak 30 September 2015 kemarin. (Skynewsarabia/Ram)