Eramuslim – Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) menyatakan ada tujuh titik rawan yang perlu diperhatikan oleh para jamaah calhaj saat puncak haji 1438 Hijriyah/2017M mendatang.
Imbauan ini diungkapkan Ketua KPHI Samidin Nashir usai rapat koordinasi dengan Panitia Pelaksana Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi, di kantor PPIH daker Makkah.
Adapun ketujuh titik rawan itu adalah sebagai berikut:
1. Mina
Perkemahan Mina relatif tidak ada penambahan space lokasi. Sementara jumlah jamaah haji kembali ke kuota normal ditambah adanya penambahan kuota 10.000 jamaah.
“Di Mina tidak ada penambahan, baik tenda maupun toilet. Jangan sampai ada antrean MCK sepanjang hari,” ujarnya.
2. Titik Rawan di Masjidil Haram
Masjidil Haram titik utama aktivitas rangkaian ibadah haji. Semua jamaah dunia terkonsentrasi di Masjidil Haram pada hari-hari menjelang wukuf dan berakhirnya hari Tasyrik.
“Potensi sangat tidak beraturan, kendati tempat tawaf dan sai ada penambahan space,” ujarnya.
3. Situasi Arafah
Kendati terdapat tenda Arafah yang baru, namun petugas dihadapi cuaca ekstrem yang kini melanda kawasan kota Makkah Al Mukaramah. Apalagi banyak jamaah calhaj Indonesia dengan risiko tinggi (risti).
4. Muzdalifah
Saat ini cuaca di Kota Arab Saudi sedang tidak beraturan. “Cuaca panas kemudian kadang hujan, panas menyengat. Tiba-tiba gerimis jadi masalah karena banyak risti.”
5. Jalur antara Mina dan Jamarat
Meskipun jalur ini sudah ditata sedemikian rupa. Tetapi berdasarkan tahun lalu, jumlah jamaah di tahun ini bertambah yang berimbas pada padatnya kawasan ini.
6. Arus Deras Jamaah dari Jamarat ke Makkah
“Jalur yang rawan antara lainnya, jamarat ke Makkah akan terjadi tumpahan luar biasa di sekira Jamarat, harus ada pos di sekitar situ, untuk melayani jamaah yang telah melempar jamarat dan kebingungan,” ujarnya.
7. Mina Jadid
Bagi jamaah Indonesia yang tengah berada di Kota Makkah tidak perlu meragukan Mina Jadid. Ada sejumlah jamaah yang tidak mengakui wilayah Mina Jadid karena telah keluar dari wilayah Mina sesungguhnya. (OZ/Ram)