Eramuslim – Wabah COVID-19 juga berdampak dalam kehidupan keagamaan umat manusia. Masjid-masjid mengubah tata cara ibadah demi menahan penyebaran penyakit COVID-19.
Lalu apa saja pengaruh COVID-19 terhadap kehidupan beragama umat Islam?
Selama ini Masjidil Haram di Makkah biasanya dipenuhi oleh ribuan jamaah. Namun jumlah itu kini berkurang drastis.
Masjidil Haram telah dibuka kembali usai menjalani sterilisasi. Namun sekitar Kakbah tetap tidak dipasang penghalang agar orang-orang tidak menyentuhnya.
Larangan mengunjungi Makkah dan Madinah juga masih diberlakukan hingga saat ini.
Berbagai umat Muslim dari seluruh dunia biasanya datang untuk menjalani ibadah umrah yang berlangsung sepanjang tahun. Namun saat ini umrah dilarang sementara guna mencegah penyebaran COVID-19.
Kemudian ada sekitar delapan juta muslim menunaikan ibadah haji ke sana setiap tahun.
Pemilik biro perjalanan haji dan umrah di Nigeria, Hadiza Tanimu Danu mengatakan, memang muncul beragam reaksi atas larangan kunjungan ke Makkah.
“Orang-orang sedih. Mereka ingin melakukan perjalanan untuk beribadah,” ujar Hadiza.
Ditakutkan bukan hanya perjalanan umrah yang terpengaruh
“Banyak juga yang khawatir seandainya ini terus terjadi hingga Ramadan, atau bahkan sampai musim haji. Apa yang akan terjadi?'” katanya.
Umat Islam cemas jika COVID-19 sampai mempengaruhi ibadah bulan Ramadhan dan haji. Ini tak terbanyangkan.
Seperti dilansir BBC, pihak berwenang Arab Saudi mengatakan larangan kunjungan hanya bersifat sementara dan hingga kini belum ada indikasi proses ibadah haji akan terganggu. (Okz)