Suhu udara kota Madinah Al Munawarah dalam kurun waktu empat hari mengalami penurunan, kondisi ini tentu kurang bersahabat bagi jamaah haji yang memiliki penyakit bawaan seperti Asma dan bronchitis. Sebanyak 34 jamaah haji Indonesia menderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) akibat cuaca dingin dengan suhu udara minimum mencapai 10.
"Dari 39 pasien yang periksa ke BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia) tercatat 34 pasien di antaranya terserang ISPA," kata Kepala BPHI Daerah Kerja (Daker) Madinah dr Syaiful Bahri SpPD di Madinah.
Menurutnya, ISPA yang akut juga dapat memicu penyakit bawaan dari Tanah Air seperti bronchitis, asma, dan jenis penyakit ISPA lainnya. Syaiful mengatakan, sejak kedatangan jamaah haji tiga hari lalu ke Madinah, pasien rawat jalan yang datang ke BPHI selalu meningkat, pada 16 Desember lalu tercatat hanya 9 pasien rawat jalan. Sementara itu, sehari kemudian tanggal 17 Desember pasien rawat jalan meningkat drastis menjadi 20 pasien.
Sementara itu, Petugas Sanitasi dan Surveilans (Sansur) BPHI Daker Madinah Kamal Kasra menjelaskan, suhu di Madinah mengalami penurunan dalam empat hari terakhir, dimana pada Senin (15/12) lalu masih 17 derajat celsius, kemudian Selasa (16/12) turun lagi hingga 15 derajat, Rabu (17/12) mencapai 13 derajat, dan Kamis (18/12) 11 derajat.
"Kemungkinan beberapa hari kedepan bisa saja lebih dingin dari sekarang. Kalau siang berkisar 20-23 derajat celsius, sedangkan kelembaban udara mencapai 15 persen, sedangkan normalnya di Indonesia berkisar antara 60-70 persen," jelasnya.
Karena itu, Ia menyarankan agar jamaah haji sebaiknya mengantisipasi suhu udara yang ekstrim itu dengan memperbanyak minum, makan buah, makan sayur, serta mengurangi kontak dengan udara dingin seperti memakai jaket, sarung tangan, kaos kaki, dan pakaian berlapis-lapis.(novel)