Jamaah haji Indonesia sudah memasuki hari kelima di Madinah Al Munawarah, sebelum berangkat menuju Mekkah. Tim Pelayanan Kesehatan (Yankes) Daerah Kerja (Daker) Madinah menyampaikan sejumlah kritik saat meninjau perusahaan Andalus katering yang melayani konsumsi jamaah haji Indonesia di Madinah, Ahad (9/10). Usai melakukan peninjauan, Wakadaker Kesehatan dr. Bermawi Syahdjam SpP dan Kepala Sansur (Sanitasi dan Surveilans/Pendataan) Yankes Daker Madinah Ade Mashuri menyampaikan sejumlah kritik yang ditanggapi dengan positif.
"Proses katering sudah cukup bagus, peralatannya serba modern, tapi kami melihat ada beberapa kekurangan yang kami sampaikan langsung kepada mereka dan mereka menerimanya dengan positif serta siap memperbaiki," kata Bermawi.
Kritik lain yang disampaikan antaranya, tidak adanya label makanan untuk siang dan malam, sebab jika tidak ada label tersebut dikhawatirkan akan tertukar, sehingga bisa saja jamaah mendapat nasi basi yang tidak layak konsumsi.
"Kalau tidak ada label, kami khawatir akan tertukar, sehingga jemaah akan mendapatkan nasi yang basi. Selain itu juga buahnya kalau bisa variatif, jangan jeruk terus `kan membosankan, karena itu kami memberikan saran dan kami akan mengecek ke sektor-sektor," ujarnya.
Sementara itu, tim sansur mengeluhkan posisi alat pemadam kebakaran yang ditempatkan di lokasi yang sulit dijangkau disela-sela peralatan masak, sehingga sulit dijangkau dalam kondisi darurat. Begitu juga stok bahan makanan yang diletakan menempel dinding, khawatirkan dapat dilalui kecoa ataupun tikus.
"Tolong dikasih jarak agar tidak ada tikus atau kecoa, mereka bilang ini hanya sehari, tapi kita minta ini bisa dipindahkan ketempat lain," ujar Anggota Sansur Kamal Kasra.
Akan tetapi, perusahaan katering bersedia untuk menyiapkan menu khusus untuk jamaah beresiko atau mempunyai gangguan penyakit.(novel)