Eramuslim – Berada di dekat Kerajaan Arab Saudi secara letak geografis, tidak menjamin biaya pelaksanaan ibadah haji lebih murah dibandingkan dengan jamaah calon haji dari negara-negara jauh seperti Indonesia, Malasyia dan Brunei Darussalam.
Ditemui oleh koresponden Sky News Arab di kota Mekkah al-Mukaromah, sejumlah jamaah calon haji asal negara-negara Arab di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara mengeluhkan mahalnya biaya haji yang mencapai ribuan dolar AS, padahal jarak Negara tersebut dekat dengan Kerajaan Arab Saudi.
Berikut biaya haji dari sejumlah Negara Arab di kawasan Timur Tengah:
Aljazair
Seorang warga Aljazair bernama Said Buabad (55 tahun) mengatakan bahwa dirinya harus membayar uang sebesar 670.000 dinar Aljazair (enam ribu dolar AS) untuk dapat berangkat haji ditahun 1437 Hijriyah.
Said Buabad menuding sejumlah travel perjalanan haji sengaja memainkan harga karena tidak dikelola oleh pemerintah.
Sudan
Lain lagi dengan calhaj asal Sudan Wali Mohammad (50) tahun yang bekerja sebagai petani. Wali mengeluhkan mahalnya harga akomodasi dengan menggunakan kapal laut mencapai angka 18 ribu poundsterling Sudan (tiga ribu dolar AS).
Jarak antara Sudan dengan Arab Saudi sendiri jika ditempuh dengan menggunakan kapal laut akan menghabiskan waktu sekitar 36 jam.
Mesir
Lain lagi di Mesir dimana para calon haji dari negara ini dapat memilih moda transportasi darat, laut dan udara untuk dapat menunaikan ibadah haji.
Mahmoud Abdel Wadood (42) asal provinsi Syarqiyah mengutarakan bahwa di tahun ini biaya naik haji dari negaranya sebesar 40 ribu pounds Mesir (sekitar 59 juta rupiah) , tanpa menyebutkan moda transportasi apa yang digunakan.
Akan tetapi hal yang dikeluhkan oleh Mahmoud Abdel Wadood adalah pihak travel agency yang tidak mengkoordinir dan mengorganisir seperti yang dilakukan pemerintah Indonesia.
Mahmoud Abdel Wadood mengingatkan bahwa apapun kelelahan dan besarnya biaya yang dikeluarkan oleh calon haji tidak akan dapat dibandingkan dengan pahala dan rasa mengunjungi tempat suci ini.
Tunisia
Lain lagi dengan calhaj Tunisia Khalil Ben Ammar yang menolak mengungkapkan berapa besarnya biaya naik haji dari negaranya.
Menurutnya ini adalah perjuangan fi sabilillah untuk mengorbankan harta yang paling berharga dalam rangka untuk mengunjungi Rumah Allah.
Lalu bagaimana dengan jamaah Indonesia? Yaa sebagai penulis kita berharap pemerintah dan DPR tidak akan menyerahkan urusan pengelolaan haji kepada pihak swasta karena dapat menyebabkan tingginya biaya haji di masa mendatang. (Skynewsarabia/Ram)