Setelah mengadakan kunjungan kedua perusahaan katering dari tujuh katering yang melayani jamaah haji Indonesia selama di Madinah, Komisi VIII DPRRI merekomendasikan agar perusahaan katering Al-Ikhwan yang diduga menjadi penyebab diare 89 jamaah haji asal Jakarta itu segera diganti dan kontraknya diputus.
"Al-Ikhwan mutlak diganti, Saya akan mendorong, mengimbau dan merekomendasi kepada penyelenggara haji (PPHI) supaya kalau bisa secepat mungkin dialihkan kepada perusahaan yang mumpuni," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPRRI M. Said Abdullah usai berkunjung ke perusahaan katering Al-Ikhwan dan Al-Moudi, di Madinah, Selasa (18/11).
Berdasarkan hasil pengamatannya bahwa, perusahaan katering Al-Ikhwan dari masih kualitas pelayanannya masih dibawah standard, terutama menyangkut kebersihan dan proses pengemasan makanan yang akan didistribusikan kepada jamaah haji Indonesia.
"Menurut pengamatan saya dan teman-teman (anggota DPR lain) Al-Ikhwan itu dibawah standard. Setidak-tidaknya makanan itu paling lambat enam jam di makan jamaah haji, namun penjelasan perusahaan yang satu dua jam maksimal, yang satu lagi empat jam maksimal, saya berkesimpulan itu bohong," tegasnya.
Said yang berkunjung bersama dengan sepuluh anggota DPR Komisi VIII itu berpendapat, untuk mencegah kasus diare yang menimpa jamaah haji itu terulang, perlu diadakan kontrak ulang kepada perusahaan katering yang bisa menjamin pelayanan makanan yang terbaik bagi jamaah haji Indonesia.
Disamping faktor kebersihan, Ia juga mengkritisi batasan waktu makanan yang diperuntukan bagi jamaah haji, dari dua jam menjadi empat atau enam jam." Tenggang waktunya ditambah jangan dua jam, paling tidak empat jam atau enam jam, karena gak mungkin jamaah pulang dari masjid itu langsung makan," ungkapnya.
Sedangkan untuk perusahaan katering Al-Moudi, meski DPRRI beranggapan belum terlalu optimal dalam memberikan pelayanan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Said mengingatkan agar panitia penyelenggaraan ibadah haji Daerah Kerja Madinah terus memantau dan meminta agar pelayanan terhadap jamaah haji terus ditingkatkan.(novel)