Rangkaian ibadah di tanah suci telah berangsur diselesaikan oleh jamaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Semua jamaah telah selesai melakukan prosesi haji dengan berihram yang ditutup dengan tahalul. Tahalul yang secara harfiah berarti dihalalkannya kembali larangan-larangan selama berihram, hal itu ditandai dengan mencukur rambut. Untuk, jamaah haji wanita tahalul dengan bercukur itu disyaratkan hanya beberapa helai ujung rambut saja, sedangkan untuk jamaah haji laki-laki disunnah untuk menggunduli rambutnya, terutama bagi mereka yang baru melakukan ibadah haji untuk pertama kalinya.
Usai pelaksanaan haji di Mekkah suasana memang berubah, terlihat jamaah haji laki-laki yang akan menuju Masjidil Haram berpenampilan baru dengan kepala gundul plontos, atau cepak satu senti. Membuang habis rambut dikepala itu, diyakini dapat membersihkan dosa-dosa seusai pelaksanaan haji, dimana pada saat melaksanaan wukuf dan berada di Masjidil Haram jamaah haji telah meminta ampunan dari Allah SWT.
"Menggunduli rambut itu merupakan sunnah Rasul, karena berarti kita membuang rambut kita yang penuh dosa, yang dibawa dari tanah air. Itu perlu dilakukan bagi mereka yang baru pertama haji," jelas Salah Satu Mukimin di Arab Saudi, Sappak Sully.
Sebagaian besar jamaah haji dari negara-negara Arab menyadari pentingnya pelaksanaan sunnah Rasulullah itu. Begitu juga jamaah haji asal Indonesia juga mengikuti sunnah Rasul itu, akan tetapi masih tampak ada beberapa jamaah asal Indonesia yang tampak malu-malu untuk menggunduli rambutnya. Tidak seperti orang Arab, yang memang berani menggunduli rambutnya hingga licin, jamaah haji seperti jamaah haji Indonesia kurang percaya diri, sehingga ada yang masih menyisakan 2-5 cm rambutnya.
Tidak demikian, bagi Hasyim, jamaah haji asal Kepulauan Riau ini memang sudah memantabkan tekad untuk gundul sampai licin, meski dua hari kedepan dirinya sudah harus kembali ke tanah air.
"Itukan sunnah Rasul, dengan begini berarti kita mensucikan dosa-dosa. Karena rambut kita dari tanah air mengandung dosa-dosa, harus dibersihkan. Sehingga sampai ke tanah air, kita menjadi haji yang bersih dari dosa-dosa," ujarnya.
Sebelumnya, disela-sela kesibukan memantau langsung proses pelayanan jamaah haji di Armina, Menteri Agama M. Maftuh Basyuni bersama dengan wartawan yang tergabung dalam Media Center Haji (MCH) melakukan cukuran bersama. Dengan menyewa tukang cukur terbaik di Minna, penggundulan dilakukan di Restoran Indonesia (pos petugas Indonesia di jamarat).(novel)