Ibadah haji menjadi kewajiban umat Islam yang mampu secara fisik maupun keuangan. Rangkaian ibadah baik di Mekkah maupun di Madinah, selain diisi dengan ibadah wajib dan sunnah dapat diisi dengan kegiatan ziarah ataupun melakukan napak tilas perjalanan Islam yang dibawa Rasulullah SAW. Perjalanan sejarah Rasulullah Muhammad SAW memang tak lepas dengan kendaraan Untanya yang selalu ditumpang saat berhijrah atau berdakwah menyebarkan agama Allah.
Unta memang hewan yang mampu bertahan di Gurun Pasir dengan udara yang panas sampai suhu 50 derajat celsius tanpa makan dan minum, serta terpaan badai pasir. Unta telah membantu manusia yang hidup di gurun pasir sepanjang sejarah, dan telah menjadi simbol bagi kehidupan di gurun pasir. Panas gurun pasir sungguh mematikan bagi makhluk lain. Selain sejumlah kecil serangga, reptil dan beberapa binatang kecil lainnya, tak ada binatang yang mampu hidup di sana.
Unta adalah satu-satunya binatang besar yang dapat hidup di sana. Allah telah menciptakannya secara khusus untuk hidup di padang pasir, dan untuk melayani kehidupan manusia. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran dalam ayat berikut: "Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan. (QS. Al-Ghaasyiyah, 88:17).
Jamaah yang menunaikan haji atau pun umroh selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi peternakan unta, salah satunya di Hudaybiyah, Mekkah. Jamaah haji yang datang ke peternakan Unta tak sekadar hanya untuk mengagumi dan berfoto bersama hewan sahabat Rasul ini. Mereka datang untuk meminum susu Unta yang langsung diperas ditempat ataupun bagi mereka yang ingin meminumnya hangat bisa dibawa pulang ke pemondokan.
H.Salman Ahmad Nasution, salah seorang mukimin Indonesia di Arab Saudi mengakui, pada saat musim haji dan umroh peternakan di Hudaybiyah ini ramai dikunjungi.Karena berkunjung ke peternakan unta telah menjadi program oleh jamaah asal Asia Tenggara.
"Karena disini juga mereka sekalian akan miqat (berniat haji/umroh) di Hudaybiyah, perbatasan tanah haram sekitar 2KM dari sini," jelasnya.
Ia mengatakan, untuk memperoleh susu unta pada musim haji, jamaah bisa mengeluarkan uang sebesar 40 riyal untuk memperoleh 2 liter susu unta segar. Sedangkan pada saat diluar musim haji untuk jumlah yang sama dipatok harga 25 riyal. "Banyak yang datang jadi harganya naik," ujarnya.
Salman mengakui, manfaat susu unta ini sudah banyak diketahui oleh masyakakat, diantaranya untuk menghangatkan badan, menghilangkan masuk angin, dan menambah stamina. Bahkan adapula yang mengatakan dapat digunakan sebagai obat kanker.
Sementara itu, Jamaah Haji asal Medan Rina yang ditemui bersama rombongannya sedang minum susu unta, menuturkan alasannya yang sama memilih minum susu unta segar. "Rasanya segar, memang sedikit aneh rasanya, beda dengan susu sapi biasa, susu unta agak asin dan tawar. Tapi banyak manfaatnya," pungkasnya.(novel)