Puncak Haji, Jamaah Dilayani 12 Katering

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji akan menurunkan 12 perusahaan katering dan dibantu muassasah untuk menyiapkan makanan bagi jamaah haji  Indonesia saat berada di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina). Panitia menjamin kelayakan standar makanan yang disajikan kepada jamaah haji pada saat puncak pelaksanaan ibadah haji.

"Jamaah haji diberikan makan sebanyak 14 kali selama berada di Armina. Empat kali Arafah makan mulai tanggal 8 Dzuhijjah makan malam, itu disajikan dalam bentuk prasmanan, dan disediakan coffe shop, copi, teh, dan air panas selama 24 jam," kata Pengawas Katering Armina Sri Ilham Lubis, di Jeddah.

Menurutnya, katering yang dipilih untuk melayani jamaah haji Indonesia saat berada di Armina sudah melalui verifikasi pada tahun lalu, bukan hanya dari Misi Haji tetapi juga dari pemerintah Arab Saudi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi keterlambatan katering ataupun makanan yang dibawah standar kesehatan.

"Pelaksana katering dibagi dua, 50 persen dikelola oleh muasassah sebanyak 38 maktab permaktabnya sebanyak 2.500 jamaah, sedangkan 50 persen diserahkan kepada 12 perusahan katering 1-32 maktab, masing-masing maktab 3.000 jamaah," jelas Sri Ilham.

Mengenai mekanismenya, lanjut Sri Ilham, akan dibantu oleh perangkat kloter yakni ketua kloter dan ketua rombongan untuk mengatur distribusi pengambilan, sehingga tidak terjadi antrian pada saat pengambilan makanan, termasuk untuk membagikan kepada jamaah lanjut usia (udzhur).

"Setiap maktab akan disediakan tujuh meja buffe’, maksimal ada 7 kloter, jadi per kloter 1 meja bufe’ dan coffe shop 24 jam, sedangkan jumlahnya per maktab 8.000 ribu. Antisipasi kekurang, pengawas katering dan koordinator membawahi lima maktab akan melakukan pemantauan melalui petugas penghubung dua orang kalau ada kekuarangan akan dilaporkan dan secepatnya kepada petugas katering akan mencukupi kekurangan tersebut," paparnya.

Ia menyatakan, pihaknya akan melakukan survey lapangan pada awal Dzuhijjah untuk memastikan kecukupan bahan makanan yang akan diolah di dapur Arafah dan Mina. Apabila katering melanggar apa yang telah menjadi kesepakatan akan diberikan sanksi.(novel)