Muslim Perancis Jalan Kaki Sejauh 7 Ribu Kilo Lebih Untuk Tunaikan Ibadah Umrah

Eramuslim – Jauhnya jarak dan lelahnya badan tidak akan mampu mengalahkan rasa keimanan dan kecintaan seorang hamba kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Dan ini dilakukan seorang pria asal Perancis bernama Isaac Bannour yang telah berjalan kaki dari sejauh 7.250 kilometer untuk menunaikan ibadah umrah di kota Suci Makkah.

Pria keturunan Aljazair ini telah memulai perjalanannya dari Perancis sejak enam bulan lalu sebagai cara untuk mempromosikan Islam dengan ‘jalan damai’ dengan melakukan umrah. “Kehidupan di Eropa telah menyebabkan orang-orang tidak menyadari konsep dan nilai asli ajaran agama Islam,” ujarnya.

Sambil berjalan kaki Isaac Bannour membawa sebuah troli untuk tempatnya menyimpan barang-barang termasuk tenda, pakaian, dan makanan. Tercatat dirinya telah melewati 17 negara termasuk Jerman, Jerman, Austria, Slovenia, Kroasia, Bosnia, Montenegro, Serbia, Kosovo, Makedonia, Bulgaria, Turki, Iran, Irak, dan Kuwait selama petualangannya.

Isaac Bannour menambahkan, “Butuh waktu sekitar 20 hari untuk sampai ke kota Suci Makkah di mana saya akan melakukan umrah,” ujarnya seperti dilansir dari salah satu situs berita Arab Saudi, Sabq, beberapa waktu lalu.

Setelah menunaikan umrah, Isaac tidak lagi berjalan kaki untuk kembali ke Perancis dan menggunakan pesawat. “Tidak dapat diterima apabila saya sudah mengunjungi begitu banyak negara, namun belum pernah ke Makkah untuk melakukan umrah,” tambah Isaac.

Isaac melanjutkan, “Keputusan ini saya ambil setelah berpikir panjang kurang lebih selam empat tahun. Saya memutuskan terus maju dengan rencana itu.”

Awalnya dia hendak mengajak saudaranya, Zakaria, untuk ikut berjalan kaki. Hanya saja dia khawatir paspor Aljazair yang dimiliki Zakaria akan mendapat kendala masalah visa di beberapa tempat.

Isaac menceritakan bahwa dirinya tidak merasakan dampak dari gelombang dingin yang melanda Saudi beberapa waktu lalu. “Sebenarnya saya sering merasa panas karena terus berjalan. Kondisi yang sulit adalak ketika salju di Prancis dan Austria. Namun, saya terus berjalan dan mendorong troli saya,” ujarnya.

Apabila berjalan secara teratur, biasanya Isaac mampu menempuh jarak 50 kilometer per hari. Namun, bisa lebih atau kurang dari itu.

Di Saudi, saya sering tidur di dalam rumah karena banyak orang yang menawarkannya tinggal bersama mereka. Dia bersyukur pejabat Kementerian Dalam Negeri Saudi sangat membantu dan memberikannya nomor kontak untuk dihubungi setiap kali Isaac memerlukan bantuan.

“Mereka menawari saya ambulans, tapi saya bilang kepada mereka bahwa saya baik-baik saja,” ujarnya. (Rol/Ram)