Jamaah haji Indonesia secara bertahap mulai masuk ke Madinah untuk menunaikan ibadah Arbain di Masjid Nabawi. Jamaah haji Indonesia berasal tiga kloter (kelompok terbang) yakni, kloter 34 Solo, kloter 35 Solo, dan kloter 10 Balikpapan, sudah mulai meramaikan Masjid Nabawi sejak Subuh. Seperti gelombang pertama, jamaah haji gelombang kedua yang berada di Madinah akan diberikan makanan dua kali sehari, siang dan malam.
Jamaah haji asal kloter 10 Balikpapan H. Husni Arifin berharap makanan bisa tiba ke pemondokan lebih awal, karena umumnya jamaah yang berada di sektor II Madinah itu harus berjalan kaki ke Masjid Nabawi.
"Kita sangat mengharapkan makanan yang diterima itu secepatnya karena kita jalan kaki dari pemondokan ke Masjid sekitar 20 menit, belum lagi sebagai ketua rombongan membagi-bagikan jadi perlu tambahan waktu," katanya.
Ia menyarankan, jika bisa diusahakan makanan itu datang pada pada pukul 10.00 atau paling lama jam 11.00, sehingga jamaah yang akan berangkat ke Masjid Nabawi bisa makan siang terlebih dahulu.
"Jadi alangkah baiknya misalnya jam 10, jam 11, kita sudah terima, belum lagi kita bawa lagi keluarga kita yang sakit pakai kursi roda, untuk mengejar Arbain agak repot," ujarnya.
Hampir sama dengan makan siang untuk pendistrbusian makan malam, Husni menginginkan agar makanan sudah diterima oleh jamaah haji setengah jam sebelum azan Magrib atau pukul 17.00.
Sebelumnya, Kadaker Madinah Ahmad Kartono mengatakan, Jamaah haji yang berada di wilayah non Markaziyah di Madinah bisa memperoleh makan siang mulai jam 10.00 WAS, sehingga jamaah yang akan berangkat sholat ke Masjid Nabawi tidak harus terlambat karena menunggu makanan tiba di pemondokan.
"Kami sudah minta kepada pihak pengelola katering terutama bagi jamaah yang tinggal diwilayah non markaziyah itu pada jam 10.00 WAS sudah mulai melakukan distribusi," katanya.(novel)